Menentukan Awal Bulan Ramadan dan Syawal: Perpaduan Hisab dan Rukyatul Hilal

photo author
DNU
- Selasa, 9 April 2024 | 12:53 WIB
Menentukan Awal Bulan Ramadan dan Syawal: Perpaduan Hisab dan Rukyatul Hilal (instagram @nudelta_media)
Menentukan Awal Bulan Ramadan dan Syawal: Perpaduan Hisab dan Rukyatul Hilal (instagram @nudelta_media)

KetikPos.com -- Penentuan awal bulan Ramadan dan Syawal adalah momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia.

Kedua bulan ini memiliki makna yang sangat istimewa dalam praktek keagamaan umat Islam, dengan Ramadan sebagai bulan puasa wajib yang dilakukan sekali setahun, dan Syawal sebagai bulan di mana hari raya Idul Fitri dirayakan dengan suka cita.

Dalam menentukan awal bulan-bulan Hijriah ini, umat Islam umumnya mengandalkan dua metode utama: hisab dan rukyatul hilal.

Hisab: Perhitungan Matematis dan Astronomis

Metode hisab melibatkan perhitungan matematis dan astronomis untuk menentukan awal bulan Ramadan dan Syawal.

Hisab didasarkan pada interpretasi ayat Al-Qur'an yang menyebutkan bahwa matahari dan bulan beredar menurut perhitungan, serta hadis yang menyarankan untuk berpuasa saat melihat hilal dan berbuka saat melihatnya lagi.

Organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah menggunakan metode hisab untuk menentukan awal bulan Hijriah.

Dalam hisab, terdapat kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi, seperti terjadinya konjungsi (ijtimak) sebelum matahari terbenam dan posisi bulan di atas ufuk saat matahari terbenam.

Rukyatul Hilal: Pengamatan Langsung Terhadap Hilal

Rukyatul hilal adalah metode penentuan awal bulan berdasarkan pengamatan langsung terhadap hilal, atau bulan sabit, setelah matahari terbenam.

Metode ini telah digunakan sejak zaman awal Islam dan awalnya dilakukan dengan mata telanjang.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, pengamatan hilal juga dapat dilakukan dengan bantuan alat optik seperti teleskop atau kamera.

NU (Nahdlatul Ulama) adalah salah satu organisasi keagamaan yang menggunakan metode rukyatul hilal dalam menentukan awal bulan-bulan Hijriah.

Meskipun demikian, NU juga mengakui pentingnya hisab sebagai alat bantu dalam pelaksanaan rukyatul hilal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X