Ini Cara Lestarikan Populasi Ikan

photo author
- Senin, 3 Juni 2024 | 06:33 WIB
Ikan Tangkap
Ikan Tangkap

"Tangga ikan pertama kali dibangun di Bendung Perjaya pada tahun 1991 dengan tipe pool dan weir fishway," terang Arif. "Sedangkan di Bendung Batanghari dan bendungan di Poso, kita menggunakan tipe pool passes dan vertical slot fishway."

Tantangan dan Peluang

Keberhasilan implementasi teknologi tangga ikan memerlukan pemahaman mendalam tentang biodiversitas ikan lokal, kemampuan berenang ikan, dan karakter biologi masing-masing spesies.

Meskipun riset terbaru menunjukkan adanya lebih dari 1.200 spesies ikan air tawar di Indonesia, banyak sungai yang masih belum dipetakan secara lengkap.

"Informasi terkait karakter biologi dan kemampuan berenang ikan masih sangat minim," ungkap Arif. "Ini menjadi tantangan besar dalam merancang tangga ikan yang efektif."

Kolaborasi dan Dukungan Riset

Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. BRIN bekerja sama dengan Charles Sturt University, Kementerian PUPR, perusahaan swasta, dan dinas sumber daya air provinsi. Proyek ini didukung oleh Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM), The Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR), dan The Australian Water Partnership.

Masa Depan Teknologi Tangga Ikan

Arif berharap semua bangunan melintang sungai baru akan dilengkapi dengan tangga ikan. Sedangkan, infrastruktur lama yang tidak dilengkapi dengan tangga ikan dan mengalami penurunan populasi ikan, diharapkan dapat diperbarui dengan teknologi ini untuk merestorasi populasi ikan, terutama ikan pemigrasi dan ikan ekonomis penting.

Kesadaran tentang pentingnya tangga ikan mulai meningkat di Asia Tenggara. Negara-negara seperti Laos, Myanmar, dan Kamboja mulai membangun tangga ikan untuk menjaga populasi ikan mereka.

Di negara-negara maju seperti di Eropa, Amerika, dan Australia, teknologi tangga ikan sudah diterapkan secara luas untuk merestorasi populasi ikan sungai.

Dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak dan dukungan riset yang memadai, teknologi tangga ikan diharapkan dapat menjadi solusi jitu dalam mempertahankan keberagaman ikan air tawar di Indonesia.

Ini tidak hanya melestarikan ekosistem sungai tetapi juga memastikan kelestarian sumber daya protein bagi masyarakat sekitar, menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.

Kesimpulan

Di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur yang seringkali mengancam ekosistem perairan tawar, tangga ikan menawarkan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk menjaga keberagaman hayati sungai-sungai di Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang Ketik Pos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X