Fathul Wahid Tolak Gelar Profesornya Ditulis: Ini Sosoknya

photo author
DNU
- Jumat, 19 Juli 2024 | 18:28 WIB
Rektor UII Yogyakarta, Fathul Wahid (Instagram @fathulwahid_)
Rektor UII Yogyakarta, Fathul Wahid (Instagram @fathulwahid_)

KetikPos.com --Prof. Fathul Wahid, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), telah dikenal luas sebagai seorang akademisi dan pakar di bidang sistem dan teknologi informasi.

Keputusannya untuk menolak gelar profesor tertulis dalam berbagai dokumen akademik menambah kekaguman banyak orang terhadap integritas dan kerendahan hatinya. Namun, siapakah sebenarnya sosok Fathul Wahid ini?

Karier Akademik yang Gemilang

Fathul Wahid pertama kali terpilih sebagai Rektor UII pada tahun 2018, menggantikan Nandang Sutrisno.

Pada saat itu, ia menjadi rektor termuda kedua dalam sejarah UII, setelah Abdulkahar Mudzakkir. Kesuksesannya tidak berhenti di situ; Fathul Wahid terpilih kembali untuk periode 2022 hingga 2026, menunjukkan kepercayaan dan dukungan yang kuat dari komunitas kampus.

Sebelum menjadi rektor, Fathul Wahid menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri UII dari tahun 2006 hingga 2010.

Menariknya, ia juga menjadi dekan termuda di UII pada usia tersebut, membuktikan kompetensinya yang luar biasa di bidang akademik dan manajerial.

Latar Belakang Pendidikan

Fathul Wahid lahir di Jepara pada 26 Januari 1974 dan menghabiskan masa kecilnya di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Pendidikan dasarnya dimulai di SD N Teluk Wetan III, Welahan, Jepara, yang ia selesaikan pada tahun 1986.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kudus dan lulus pada tahun 1989.

Pendidikan menengahnya diselesaikan di SMA Muhammadiyah I Yogyakarta, di mana ia menunjukkan kecemerlangan yang membawanya ke Institut Teknologi Bandung (ITB).

Di ITB, Fathul Wahid memilih jurusan Teknik Informatika dan lulus pada tahun 1997.

Keinginan untuk terus belajar membawanya ke Norwegia, di mana ia meraih gelar Magister di Department of Information Systems, University of Agder, Kristiansand, pada tahun 2003.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X