Saat perjalanan kami hampir selesai, teman saya, Mang Zul, membuka kesunyian, "Sepertinya sebentar lagi kita sampai, Mang, karena sudah ada sinar dari atas."
Benar saja, kami melihat sebuah lubang kecil yang memancarkan cahaya, pertanda bahwa kami hampir mencapai akhir lorong.
Tidak lama kemudian, sekitar tiga menit setelahnya, kami tiba di pintu lorong yang mengarah ke JCC. Kami naik ke atas dan merasakan udara segar kembali.
Di JCC, saat itu sedang berlangsung sebuah pameran. Kami beristirahat sejenak sebelum melanjutkan tugas kami melihat-lihat pameran tersebut.
Petualangan ini memberikan kesan mendalam bagi kami berdua. Menelusuri lorong gelap bekas lift di JCC menjadi pengalaman jurnalistik yang tidak akan kami lupakan.
Melalui perjalanan ini, kami belajar tentang pentingnya keberanian dan semangat untuk menghadapi tantangan, meskipun dalam kondisi yang tidak biasa dan menakutkan.(***)