Berbicara soal kaitan kebaya dan ekonomi, desainer kebaya ternama, Anne Avantie, menjelaskan bahwa di balik keindahan kebaya, ada banyak sosok yang terlibat, seperti tukang bordir, tukang jahit, pembuat aksesoris, pembatik, dan penenun.
Mereka semua adalah penggerak ekonomi dan turut memberdayakan perempuan. “Kebaya bukan hanya masalah sebuah baju, ada perjuangan kita untuk sebuah perjalanan kehidupan,” ucap Anne.
Sehari sebelumnya, pada 23 Juli 2024, telah berlangsung KOWANI Expo yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Pameran ini diikuti oleh sekitar 181 UMKM yang menampilkan wastra, kerajinan, maupun kuliner, dan didukung oleh Cahaya Ladara Nusantara.
Penyelenggaraan Hari Kebaya Nasional 2024 oleh KOWANI juga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk partisipasi massal perempuan berkebaya.
Selain acara utama yang dilaksanakan pada 23 dan 24 Juli 2024, beberapa acara pendukung telah berlangsung sebelumnya.
Salah satunya adalah acara berkebaya pada car free day tanggal 14 Juli lalu yang diramaikan oleh sekitar 3 ribu peserta.
Acara ini tidak hanya menambah semarak peringatan tetapi juga memperkuat pesan bahwa kebaya adalah simbol kebanggaan dan identitas bangsa.
Dengan antusiasme yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, peringatan Hari Kebaya Nasional 2024 diharapkan dapat menjadi momentum untuk melestarikan kebaya sebagai warisan budaya dan memperkuat peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya.
Melalui acara ini, kebaya diharapkan dapat terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk menjaga dan mengembangkan budaya Indonesia.