KetikPos.com– Masyarakat Kota Palembang diminta meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.
Berdasarkan informasi dari BMKG Sumatera Selatan (Sumsel), periode 11-18 Maret 2025 diprediksi sebagai puncak pasang air laut, yang berpotensi meningkatkan risiko banjir di sejumlah wilayah.
Antisipasi Maksimal, Wali Kota Palembang Kumpulkan Instansi Terkait
Menindaklanjuti peringatan BMKG, Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, langsung menggelar rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk camat, lurah, Dinas PUPR, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Kami sudah memanggil seluruh pihak terkait untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem ini," ujar Ratu Dewa, Rabu (12/3).
Para camat dan lurah diminta siaga penuh untuk memantau lokasi-lokasi rawan banjir seperti Kertapati, Seberang Ulu I, Seberang Ulu II, Kalidoni, Gandus, dan sebagian Sematang Borang.
"Simpang Polda yang sering tergenang tinggi juga menjadi perhatian khusus. Ternyata ada codetan yang harus segera dibangun, dan pengadaannya sedang berlangsung," tambahnya.
Optimalisasi Pompanisasi dan Infrastruktur Pengendalian Banjir
Untuk mengatasi banjir, Ratu Dewa memastikan pompanisasi Sekip Bendung dan pompa portable skala besar milik Balai Sungai akan difungsikan secara maksimal. Saat ini, dari 6 pompa di Sungai Bendung, hanya 3 yang beroperasi, sementara sedimentasi yang tinggi mempersempit aliran air.
"Ke depan, area penampungan air akan diperbesar agar banjir di Simpang Polda bisa cepat disedot dan dialirkan dengan lancar," jelasnya.
Selain itu, bagi warga yang tinggal di tepi sungai, Ratu Dewa mengimbau agar membangun rumah panggung sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan.
"Kita juga menyiapkan perahu karet untuk evakuasi, terutama bagi warga di Pulau Kemaro, Ilir Timur II, yang banyak bermukim di tepi sungai," katanya.
Sistem Peringatan Dini: Sirine dan Sosialisasi ke Warga
Sebagai langkah antisipasi, Dinas Pemadam Kebakaran akan mengaktifkan kembali sirine peringatan bencana yang dulu digunakan di era 90-an. Sirine ini akan dibunyikan saat cuaca ekstrem atau ada ancaman banjir.