Lo
KetikPos.com – Kota Palembang kembali jadi sorotan setelah insiden hilangnya 200 kg rendang dalam acara masak besar yang digelar kreator konten Willie Salim di Benteng Kuto Besak (BKB).
Alih-alih menjadi ajang berbagi dengan warga, acara ini justru memicu kegaduhan dan spekulasi liar di media sosial.
Kini, Ketua Lentera Hijau Sriwijaya, Febri Zulian, bahkan berencana melaporkan kejadian ini ke Polda Sumatera Selatan.
Hilangnya Rendang, Munculnya Tanda Tanya
Dalam video yang diunggah Willie, terlihat suasana ricuh saat warga diduga berebut daging rendang. Namun, ada satu hal yang janggal: tidak ada rekaman warga benar-benar menikmati rendang tersebut.
Jika benar ada 200 kg daging yang dimasak, lalu ke mana perginya?
Publik pun mulai bertanya-tanya: Benarkah ini murni insiden spontan, atau sekadar trik untuk mendongkrak engagement di media sosial?
Ketua Lentera Hijau Sriwijaya, Febri Zulian, mencium banyak kejanggalan. “Katanya beli sapi 1 ton, tapi yang hilang cuma 200 kg? Kok yang berebut rendang tidak tampak jelas di video? Ini perlu transparansi,” tegasnya.
Acara Tanpa Izin? Pemkot Diminta Bertindak
Tak hanya soal rendang yang raib, acara ini juga diduga tidak memiliki izin resmi dari Dinas Pariwisata maupun Satpol PP.
Jika benar demikian, bagaimana mungkin acara sebesar ini bisa lolos dan berlangsung di salah satu ikon Kota Palembang?
Febri pun mendesak Wali Kota Palembang untuk bersikap tegas. “Kalau lurah kesiangan bisa dimarahi habis-habisan, kenapa insiden yang mencoreng citra Palembang malah dibiarkan?” sindirnya.
Netizen Terbelah: Settingan atau Fakta?
Dugaan bahwa ini hanya skenario untuk kepentingan konten semakin diperkuat dengan minimnya bukti bahwa daging benar-benar dibagikan.