KetikPos.com– Suasana di Gedung PDKT Muara Enim mendadak hening ketika KH. Taufik Hidayat, S.Ag., M.I.Kom membuka tausiyahnya dengan lantunan ayat Al-Qur’an: “Fa Aina Tadzhabûn?” – Maka ke manakah kalian akan pergi? (QS. At-Takwir: 26).
Pertanyaan itu seolah mengetuk hati lebih dari 50 jamaah yang hadir dalam Seminar Inspirasi Haji yang digelar AMITRA (FIFGROUP) bersama Bank Muamalat Muara Enim.
KH. Taufik tidak sekadar berceramah. Ia mengaku ingin “memprovokasi” jamaah agar lebih berani menjawab panggilan Allah dengan berangkat haji.
“Mayoritas kita ini niatnya ada, tapi merasa belum mampu. Padahal, haji itu jawaban nyata atas pertanyaan Allah: ke mana engkau akan pergi?,” ujarnya penuh penekanan.
Empat Golongan Jamaah
Dengan gaya bahasa khas Muara Enim, KH. Taufik membagi umat dalam empat golongan soal haji:
Galak dan Pacak – mau dan mampu.
Pacak tapi Dak Galak – mampu tapi enggan.
Galak tapi Ndak Pacak – mau tapi belum mampu.
Ndak Galak dan Ndak Pacak – tidak mau dan tidak mampu.
“Mayoritas umat Islam ada di golongan ketiga: niatnya ada, tapi kemampuan finansial terbatas. Nah, di sinilah kita butuh ikhtiar dan solusi,” jelasnya.
AMITRA: Jalan Tengah bagi yang “Galak tapi Ndak Pacak”
Solusi itu ditawarkan oleh AMITRA, brand syariah dari FIFGROUP, yang hadir lewat program dana talangan haji. Marketing AMITRA Muara Enim, Radian Kurniawan, menjelaskan jamaah cukup menyiapkan sebagian dana, sisanya ditopang AMITRA.
“Produk kami sudah berizin OJK dan mendapat fatwa dari Dewan Syariah Nasional MUI. Jadi insyaAllah aman dan sesuai syariah,” katanya.
Kasi Haji Kemenag Muara Enim, Ustadz H. M. Amin, Lc, turut menegaskan pentingnya segera mendaftar haji meski jadwal berangkat masih lama.
“Kalau sudah dapat porsi, insyaAllah berangkat. Jangan tunda niat, karena kepastian hidup ada di tangan Allah,” pesannya.
Haji: Pendidikan Seumur Hidup
Acara juga mendapat apresiasi dari Kepala Cabang FIFGROUP, Aron P. Hutalung. Menurutnya, seminar ini bukan sekadar forum informasi, melainkan sarana edukasi spiritual.
“Haji itu perjalanan seumur hidup, bukan hanya ritual. Kami ingin AMITRA bisa menjadi jalan bagi umat yang ingin segera menunaikan panggilan Allah,” ujarnya.