Selain faktor tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa wanita yang menggunakan obat-obatan immunosupresan yang biasanya ditujukan untuk penderita penyakit imunologi seperti HIV, berpotensi menderita kanker serviks lebih besar.
Sebab, perempuan dengan daya tahan tubuh yang lemah akan lebih mudah terinfeksi virus HPV.
Dengan menimbang berbagai faktor tersebut, penting bagi setiap wanita untuk melakukan pencegahan kanker serviks terlepas dari berapa pun usia Anda.
Perlunya pencegahan sejak dini
Risiko kematian akibat kanker serviks tergolong cukup tinggi karena penyakit ini cenderung tidak menunjukkan gejala yang spesifik.
Tak sedikit para pasien yang baru mulai mengalami gejala saat kanker serviks yang dideritanya semakin parah.
Namun, meski termasuk jenis penyakit mematikan, kanker serviks adalah jenis kanker yang bisa dicegah. Oleh karena itu, pencegahan kanker serviks perlu diketahui setiap wanita.
Pencegahan bisa dimulai dari yang paling sederhana seperti memperbaiki gaya hidup dan rutinitas kegiatan seksual agar terhindar dari risiko penularan virus HPV.
Selain itu, pencegahan dari segi medis juga bisa dilakukan seperti pap smear, vaksin HPV, serta skrining kanker serviks.
Hal ini dianggap penting karena jika pemeriksaan kesehatan dilakukan sejak dini dan hasil diagnosis menunjukkan gejala kanker serviks. Pengobatan dapat segera dilakukan guna membantu penyembuhannya.
Namun, jika diagnosis terlambat diketahui dan kanker serviks sudah berkembang lebih buruk, efektivitas pengobatannya juga semakin rendah dan risiko kematian meningkat.
Lakukan skrining kanker serviks
Dari sejumlah tindakan pencegahan kanker serviks, skrining kanker serviks menjadi salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan mudah guna mendeteksi dini penyakit tersebut.
Anda pun tak perlu bingung memilih layanan dalam melakukan skrining kanker serviks karena kini BPJS telah menyediakan program skrining kanker serviks.
Peserta JKN yang berjenis kelamin wanita dapat memperoleh pelayanan skrining kanker serviks di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) 1 kali setahun.
kanker serviks terjadi pada usia berapa
Skrining kanker serviks yang dilakukan dapat melalui pemeriksaan IVA atau Papsmear. Jika peserta yang telah melakukan IVA hasilnya positif, dapat langsung ditindaklanjuti melalui krioterapi.