4. Jelaskan tanggung jawab dan pencapaian
Seperti penulisan pengalaman kerja pada umumnya, penting bagi pengalaman volunteer untuk dijelaskan lebih lanjut dengan tanggung jawab dan pencapaian.
Dengan begitu, kamu bisa menonjolkan hubungan dekat kegiatan profesional yang dilakukan dan skill profesional yang digunakan dengan kualifikasi yang dicari rekruter.
Secara penulisan, kedua hal ini harus ditulis dengan poin-poin singkat yang padat. Oleh karena itu, kamu bisa gunakan gunakan bullet points agar lebih jelas dan mudah dibaca.
Namun, hati-hati agar jangan sampai CV-mu lebih dari satu halaman karena kamu menulis semua pengalaman volunteer-mu.
Dalam kasus ini, coba pikirkan apakah pengalaman volunteer yang dimasukkan memang relevan dan bisa menjadi nilai plus untukmu.
Baca Juga: 7 Komunitas Anak Muda untuk Kembangkan Diri dan Berkontribusi
5. Perhatikan format CV
Jika CV yang disusun menggunakan format CV kronologis terbalik, maka kamu juga harus menulis pengalaman volunteer secara kronologis terbalik juga.
Dengan kata lain, kamu harus menulis pengalaman yang paling baru dahulu, kemudian diikuti dengan pengalaman sebelumnya.
Nah, selain format penulisan, perhatikan juga tata bahasa, kapitalisasi, dan tanda baca yang digunakan pada CV.
Hal-hal ini mungkin terlihat sepele, tapi bisa menjadi hal yang negatif di mata rekruter, lho.
Ahli-ahli ingin terlihat profesional, kamu malah dianggap ceroboh oleh rekruter saat ia membaca. Glints