Jemaah Haji Tidak Perlu Khawatir Santap Menu Yang Disajikan, Pemerintah Sudah Lakukan Ini

photo author
- Senin, 29 Mei 2023 | 06:45 WIB
Menu untuk jemaah haji
Menu untuk jemaah haji

 

KetikPos.com - Bagi jemaah haji asal Indonesia yang sudah berada di Arab Saudi tidak perlu khawatir menyatap menu yang disajikan atau dikirim karena keamanan dan kesehatannya sudah dijamin.

Kemenkes menjamin pemondokan dan makanan jemaah haji memenuhi syarat kesehatan karena proses dan pengirimanya diawasi secara ketat.

Bahkan Kemenkes mengirimkan tim sanitasi dan pengawasan makanan pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M sehingga Jemaah tidak perlu khawatir.

Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo bahwa tim sanitasi dan pengawasan makanan bertugas melakukan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) baik di katering maupun pemondokan jemaah haji.

“IKL itu merupakan bentuk upaya preventif atau pencegahan penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan,” kata Liliek melalui keterangan resminya yang dikutip InfoPublik Minggu (28/5/2023).

Dengan demikian IKL berupa pengamatan dan pemeriksaan langsung terhadap media lingkungan meliputi standar suhu, udara, pencahayaan ruangan, kebersihan lingkungan, dan pengolahan limbah.

Memang pengawasan terhadap makanan yang dikonsumsi jemaah haji juga sangat penting.

Hal ini karena bila penyediaan makanan tidak diperhatikan dengan baik, maka bisa membuat jemaah haji berisiko mengalami gangguan kesehatan.

Yang jelas pengawasan makanan jemaah haji, kata Liliek dilaksanakan untuk memastikan makanan yang didistribusikan laik dikonsumsi jemaah haji.

Bahkan sampel makanan yang akan dikonsumsi jemaah haji akan dilakukan beberapa uji.

Yakni pertama uji organoleptik yang meliputi pengujian rasa, bau, tekstur, dan warna. Dengan uji ini akan dipastikan mutu makanan melalui penerimaan indra atau uji sensori.

Pada pengujian ini dapat mendeteksi risiko kerusakan makanan, sehingga bisa dihindari sebelum dikonsumsi oleh jemaah haji.

Kedua, uji secara kimia untuk mendeteksi adanya kandungan formaldehyde dalam makanan yang dapat membahayakan konsumen. Selanjutnya dilakukan juga pengukuran asam-basa.

“Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, tim ini juga membentuk bank sample. Dengan bank sampel, sampel makanan dimungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium ulang,” kata Liliek.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang ( Ketik Pos )

Sumber: InfoPublik

Tags

Rekomendasi

Terkini

X