Terjerat Skandal Naturalisasi, Timnas Malaysia Terancam Denda Rp73 Miliar dan Diskualifikasi Piala Asia 2027

photo author
- Sabtu, 27 September 2025 | 12:23 WIB
Football Association of Malaysia (FAM) diganjar sanksi oleh FIFA setelah ketahuan menurunkan pemain naturalisasi dengan dokumen yang dipalsukan.  (X.com/@FAM_Malaysia)
Football Association of Malaysia (FAM) diganjar sanksi oleh FIFA setelah ketahuan menurunkan pemain naturalisasi dengan dokumen yang dipalsukan. (X.com/@FAM_Malaysia)


KetikPos.com, Kuala Lumpur – Asa besar sepak bola Malaysia menuju panggung Asia berpotensi runtuh seketika. Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini berada di bawah sorotan tajam FIFA setelah skandal naturalisasi dengan dugaan pemalsuan dokumen resmi terbongkar.
Alih-alih menuai pujian setelah kemenangan penting di laga internasional, Harimau Malaya justru dijatuhi sanksi keras. FIFA resmi mengumumkan pada Jumat, 26 September 2025, bahwa Malaysia dikenai denda Rp73 miliar dan larangan bermain selama 12 bulan bagi tujuh pemain naturalisasi yang terbukti menggunakan dokumen palsu.
Lebih mengkhawatirkan, peluang Malaysia tampil di Piala Asia 2027 pun terancam hilang akibat kasus memalukan ini.
FIFA Tegas: Pemalsuan Dokumen Tak Bisa Ditawar
Komite Disiplin FIFA dalam pernyataannya menyebut kasus ini sebagai pelanggaran berat. “Setiap bentuk kecurangan akan ditindak tanpa kompromi,” tulis FIFA.
Sanksi tak hanya berupa denda fantastis, tapi juga larangan bagi para pemain naturalisasi terlibat dalam kompetisi resmi apa pun. Dengan demikian, mereka hanya bisa tampil di level non-official seperti turnamen lokal atau antar kampung.
Efek Domino: Dari Vietnam hingga Nepal
Skandal ini langsung memicu reaksi keras dari negara-negara pesaing Malaysia di kawasan Asia Tenggara. Media Vietnam, Soha Vn, menyebut kemenangan Malaysia 4-0 atas Vietnam bisa berbalik menjadi kekalahan 0-3 jika banding FAM ditolak.
Bukan hanya Vietnam yang merasa dirugikan. Nepal yang kalah 0-2 dari Malaysia—dengan salah satu gol dicetak pemain ilegal—disebut tengah mempertimbangkan untuk menggugat hasil pertandingan.
Kondisi ini membuat jalan Malaysia di kualifikasi semakin terjal. Skenario terburuk, selain diskualifikasi dari Piala Asia 2027, mereka bisa menghadapi pembatalan hasil laga sebelumnya.
Bayang-Bayang Kasus Timor Leste 2017
Kasus Malaysia mengingatkan publik pada skandal Timor Leste pada 2017. Saat itu, FIFA menjatuhkan hukuman berat dengan melarang mereka mengikuti Kualifikasi Piala Asia 2023, serta membatalkan 29 pertandingan resmi yang sudah dijalani.
Banyak pengamat menilai Malaysia berpotensi mengalami nasib serupa jika tak mampu membuktikan niat baiknya atau memenangkan banding.
FAM Membela Diri
Menghadapi badai kritik, FAM angkat suara. Dalam rilis resminya, mereka menyatakan tidak pernah berniat melanggar aturan FIFA.
“FAM ingin menegaskan bahwa para pemain dan federasi telah bertindak dengan niat baik serta penuh ketulusan sepanjang proses naturalisasi ini,” tulis FAM, seraya menegaskan akan mengajukan banding resmi.
Namun, publik Malaysia sendiri terbelah. Sebagian mendukung FAM untuk melawan sanksi, sementara sebagian lain menilai skandal ini bukti lemahnya tata kelola sepak bola di Negeri Jiran.
Citra Sepak Bola ASEAN Tercederai
Kasus ini juga menjadi pukulan bagi sepak bola Asia Tenggara yang sedang giat-giatnya membangun reputasi. Dari prestasi Vietnam di Piala Asia hingga kiprah Thailand di level internasional, kawasan ASEAN tengah dilirik sebagai kekuatan baru. Skandal Malaysia dikhawatirkan mencoreng citra kolektif kawasan.
Kini, semua mata tertuju pada langkah banding FAM. Apakah Malaysia mampu menyelamatkan nama besar dan tiket ke Piala Asia 2027, atau justru bernasib sama seperti Timor Leste delapan tahun silam?

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X