PSSI percaya, membangun timnas tidak bisa dilakukan hanya dalam bilangan bulan semata. Butuh waktu bertahun-tahun dengan pola pembinaan yang mumpuni.
"Garuda harus terbang lebih tinggi. Pada SEA Games kemarin, saya lihat pentingnya kekuatan mental pemain dalam menghadapi tekanan. Argentina saya yakini, dengan status juara dunia dan peringkat 1 FIFA akan memberi tekanan, baik mental, teknik, atau strategi bagi timnas Indonesia.
Tinggal bagaimana kita mengatasinya," tegas Erick.
Sejak tiga tahun terakhir, PSSI banyak memfokuskan diri pada pembinaan pemain usia muda, rentang 16 tahun hingga 23 tahun, sesuai permintaan Presiden Joko Widodo.
Mereka disiapkan untuk menggantikan para seniornya. Pelatih kelas dunia seperti Shin Tae-yong yang sudah bergabung sejak tiga tahun lalu merupakan pilihan terbaik saat ini.
“Saya mau bergabung karena melihat kesungguhan Indonesia untuk membentuk timnas yang tangguh,” kata Tae-yong. Proses naturalisasi pemain yang berkiprah di kompetisi global untuk masuk ke dalam skuad Merah Putih memang tak dapat dihindari demi mendongrak prestasi sekaligus berbagi pengalaman dengan pemain lokal.
Gandeng Jepang
Terbaru adalah upaya PSSI menggandeng Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) yang dilakukan 22 Mei 2023 lalu. PSSI meminta JFA untuk ikut membantu pengembangan sepak bola Indonesia, termasuk sektor putri.
Ini mengingat Jepang merupakan juara putri pada Piala Dunia 2011, Piala Dunia U-17 2014, dan Piala Dunia U-20 2018.
Jepang telah membuktikan diri mampu menjadi kekuatan terbaik di Asia, di sektor putra dan putri. Saat ini timnas putra mereka ada di urutan 20 dunia dan putri di peringkat 11 FIFA Women.
Sejak menggelar Liga J pada Mei 1993 yang dijalankan dengan jadwal ketat, sistem kompetisi jelas, dan kedisiplinan tinggi, Jepang mulai memanen hasil. Peringkat mereka di FIFA ikut naik dari semula urutan 66 dunia pada 1992 perlahan menuju 21 dunia pada 1996. Puncaknya terjadi pada Desember 1997 ketika Samurai Biru, julukan timnas Jepang, melesat sampai peringkat sembilan besar dunia.
Bahkan timnas putri mereka pernah berada di urutan tiga besar dunia FIFA Women, Maret 2014.
Lewat Liga J pula, JFA perlahan mulai menemukan banyak bibit bagus untuk memperkuat skuad Samurai Biru, julukan timnas Jepang. Kazuyoshi Miura, Hidetoshi Nakata, Shunsuke Nakamura menjadi generasi awal produk Liga J yang sukses besar berkarier di liga-liga ternama Eropa. Bahkan ketika mempersiapkan skuad Samurai Biru ke Piala Dunia 2022, 20 dari 26 pemain yang terpilih adalah para bintang yang merumput di liga Eropa.
Jepang juga tercatat telah tujuh kali beruntun menembus putaran final Piala Dunia sejak 1998.
Kompetisi Liga J juga menjadi magnet bagi pesepak bola dunia. Tercatat nama-nama seperti bintang Spanyol, Andres Iniesta dan Fernando Torres serta pemain veteran Jerman Lukas Podolski merumput di sana. Presiden JFA, Tashima Kohzo menyebut kunci sukses Liga J terletak pada integritas, etos kerja, dan kerja keras dari seluruh komponen termasuk pemain, pelatih, dan klub.