KetikPos.com - Kepercayaan diri tim nasional Sepakbola Indonesia tengah dibangkitkan kembali setelah Garuda Didadaku itu sukses di SEA Games lalu.
Bahkan timnas akan, melakukan uji coba melawan timnas yang peringkatnya jauh di atas Indonesia.
Sepak bola adalah cabang olahraga dengan jumlah penggemar terbanyak di Indonesia jadi wajar mental pemain harus selalu prima.
Berdasarkan Riset Nielsen Sport menunjukkan bahwa 77 persen penduduk Indonesia adalah penggila si kulit bundar dan menjadi yang terbanyak di kawasan Asia Tenggara.
Mereka adalah bagian dari sekitar 3,5 miliar penduduk bumi yang menyukai pertandingan sepak bola.
Tak hanya memiliki banyak penggemar, sepak bola juga telah berkembang sebagai sebuah industri.
Tengok saja bagaimana Mohamad Dian Revindo menghitung dampak dari sebuah kompetisi profesional Liga 1 di tanah air sewaktu musim 2019--2020 diadakan.
Karena memberi dampak besar bagi perekonomian masyarakat, khususnya yang terkait dengan ekosistem persepakbolaan nasional.
Kepala Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu mengungkapkan, nilai ekonomi dari kompetisi sepak bola terbesar di Asia Tenggara itu dapat menembus angka Rp2,7 triliun sampai Rp3 triliun tiap musim.
Kendati telah menjadi sebuah industri dan memiliki banyak penggemar, prestasi tim nasional Indonesia belum mampu berbicara banyak.
Setidaknya Indonesia baru kembali menjadi penguasa kawasan Asia Tenggara. Itu terjadi setelah timnas U-22 berhasil merebut medali emas cabang sepak bola SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja, 16 Mei 2023 lalu.
Tetapi, pencapaian emas itu menjadi titik balik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk bangkit dan menata mimpi supaya bisa berbicara lebih banyak di pentas dunia.
Indonesia pernah tampil di level dunia, yakni ketika turun di Olimpiade Melbourne tahun 1956 silam. Ramang dan kawan-kawan yang sempat melaju hingga babak perempatfinal pernah merepotkan tim kuat dunia saat itu, Uni Soviet yang dikawal kiper legendaris Lev Yashin.
Indonesia sempat menahan imbang 0-0 Yashin dan kawan-kawan di pertemuan pertama meski akhirnya digulung 0-4 pada laga selanjutnya.