daerah

Mungkin Masih Ada Belum Tahu, Makmum Baca Al Fatihah Saat Ini

Rabu, 11 Oktober 2023 | 06:00 WIB
Ilustrasi Sholat Berjamaah

 

KetikPos.com - Al Fatihah sebagai rukun wajib dalam sholat karena bila tidak membaca maka tidak sah sholat tersebut.

Sekarang ini di antara pertanyaan yang sering diungkapkan masyarakat awam adalah apa hukum membaca Al-Fatihah dalam shalat berjamaah? Dan kapan makmum membaca Al-fatihah saat shalat jamaah?

Berdasarkan rukun sholat, Al-Fatihah adalah surah pertama dalam Al-Qur'an dan wajib dibaca.

Dengan demikian, membaca Al-Fatihah adalah wajib bagi makmum dalam shalat jamaah, baik imam membaca dengan suara keras (jahr) maupun dengan suara pelan (sirri).

Hal ini sebagaimana diterangkan dalam kitab Kasyifah as-Saja Syarah Safinah an-Naja karya Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani al-Jawi

​​​​​​​
وَتَجِبُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ سَوَاءٌ الصَّلاَةُ السِّرِّيَّةُ وَالْجَهْرِيَّةُ وَسَوَاءٌ اْلإِمَامُ وَالْمَأْمُوْمُ وَالْمُنْفَرِدُ لِخَبَرِ الصَّحِيْحَيْنِ: لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
"(Membaca Al-Fatihah) wajib di setiap rakaat, baik shalat dengan bacaan pelan (Zhuhur dan Ashar), ataupun keras (Maghrib, Isya’, Subuh dan Jum’at), sebagai imam, makmum ataupun sendirian, sesuai dengan hadis riwayat Bukhari Muslim: “Tidak sah shalat orang yang tidak membaca al-Fatihah.”

Sementara kapan makmum membaca Al-Fatihah? Menurut Imam Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah, bahwa waktu yang tepat bagi makmum untuk membaca Al-Fatihah adalah setelah imam selesai membaca Al-Fatihah dan mengucapkan amin.

Ini berarti makmum hendaknya tidak membarengi imam membaca Al-Fatihah. Artinya, setelah imam selesai, diam sejenak, di waktu itulah makmum membaca Al-Fatihah. Imam Ghazali berkata:

و يجهر بقوله آمين في الجهرية و كذلك المأموم و يقرن المأموم تأمينه بتأمين الإمام معا لا تعقيبا له و يسكت الإمام سكتة عقب الفاتحة ليئوب إليه نفسه و يقرأ المأموم الفاتحة في الجهرية في هذه السكتة ليتمكن من الاستماع عند قراءة الإمام و لا يقرأ المأموم السورة في الجهرية إلا إذا لم يسمع صوت الإمام

"Hendaklah imam mengeraskan suaranya ketika mengucapkan ‘âmîn’ (segera selesai membaca surat Al-Fatihah), demikian pula makmum hendaknya melakukan hal yang sama dengan imam secara bersama-sama dan tidak menunggu imam selesai mengucapkannya.

Hendaklah imam diam sejenak atau beberapa lama setelah membaca surat al-Fatihah."

Kesemuanya itu dimaksudkan agar di samping ia dapat mengatur napasnya kembali, juga agar makmum membaca al-Fatihah dengan suara jelas pada saat ia diam.

Dengan cara ini memungkinkan makmum dapat sepenuhnya mendegarkan bacaan imam, dan makmum hendaknya tidak membaca surat kecuali bila ia tidak bisa mendengarkan suara bacaan imam.

Demikian cara makmum harus selesai membaca Al-Fatihah sebelum imam mulai membaca surat setelah mengucapkan "âmîn" bersama-sama. Jika ternyata belum selesai, makmum wajib menyelesaikannya karena membaca Al-Fatihah merupakan salah satu rukun shalat yang mempengaruhi sah tidaknya shalat.

Halaman:

Tags

Terkini