KetikPos.com, Palembang – Pemerintah Kota Palembang terus memperkuat sinergi dengan berbagai elemen masyarakat, khususnya organisasi kepemudaan. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dan silaturahmi yang dihadiri oleh Wali Kota Palembang Drs. Ratu Dewa, M.Si, bersama pengurus Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Ratu Dewa menekankan pentingnya peran strategis generasi muda sebagai identitas dan penentu masa depan kota. Ia mengingatkan bahwa idealisme kaum muda perlu diimbangi dengan etika dan perilaku yang baik sebagai dasar hukum dan moral dalam menatap masa depan.
“Saya mengajak Pekat IB untuk menjadi mitra yang progresif. Progresivitas identik dengan perubahan — namun perubahan yang diharapkan adalah yang bersifat evolutif, berjenjang, dan bertahap,” ujar Ratu Dewa.
Wali Kota juga membuka ruang bagi Pekat IB untuk memberikan masukan dan gagasan konstruktif kepada pemerintah, terutama dalam bidang perekonomian, kebudayaan, pendidikan, dan kesehatan.
“Masukan-masukan tersebut akan menjadi kekayaan dan bahan pertimbangan dalam kepemimpinan kami di Pemerintah Kota Palembang,” tambahnya.
Dalam sesi diskusi, turut dibahas tantangan fiskal yang tengah dihadapi daerah. Ratu Dewa menyampaikan bahwa dana Transfer ke Daerah (TKD) untuk Palembang mengalami pengurangan hampir sebesar Rp480 miliar, yang berpengaruh terhadap pembangunan serta pengelolaan tata kelola pemerintahan.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pelayanan dasar masyarakat tetap menjadi prioritas utama, meliputi sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur perkotaan seperti jalan lingkungan, jalan kota, jalan provinsi, serta penerangan jalan umum.
“Saya memahami bahwa harapan sederhana masyarakat Palembang adalah agar malam hari kota ini tetap terang benderang,” tegas Ratu Dewa.
Ketua Pekat IB Sumsel, Suparman Roman, dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya atas keterbukaan Pemerintah Kota Palembang dalam melibatkan elemen masyarakat dan pemuda.
“Kami di Pekat IB siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas sosial dan mendukung program pembangunan. Pemuda harus berada di garis depan, bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai pelaku perubahan,” ujarnya.
Sementara itu, pengamat kebijakan publik Bagindo Togar menilai bahwa forum semacam ini penting untuk memperkuat komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat.
“Kebijakan publik yang efektif lahir dari dialog yang jujur dan terbuka. FGD seperti ini menjadi ruang produktif untuk merumuskan kebijakan berbasis aspirasi masyarakat,” ungkapnya.
Di sisi lain, akademisi Melly menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas generasi muda melalui pendidikan dan literasi sosial.
“Pembangunan kota tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga pembangunan manusia. Generasi muda harus diberi ruang untuk berpartisipasi melalui inovasi, riset, dan kegiatan sosial yang berkelanjutan,” kata Melly.
Kegiatan silaturahmi dan FGD ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor, antara Pemerintah Kota Palembang dan organisasi masyarakat, untuk mewujudkan pembangunan kota yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada generasi masa depan.
Tampak hadir antara lain Ketua Masata.Sumsel Babe Herlan, Ketua DKP M M Nasir, dan yang mewakili Kapolrestabes serta yang mewakili Dandim Palembang.
