KetikPos.com - Aksi demo oleh sejumlah massa dari Sriwijaya Corruption Watch (SCW) di Kantor Gubernur Sumsel yang semula berlangsung kondusif tapi berakhir dengan ricuh, Kamis (12/10/23) lalu.
Kericuhan tersebut, di picu adanya dugaan terjadi kekerasan kepada sejumlah massa demonstran dari SCW yang dilakukan oleh salah satu oknum SatPol PP Sumsel.
Dari kejadian tersebut, ada 4 orang massa aksi yang mesti dilarikan Ke rumah sakit terdekat karena mengalami sesak nafas, mual dan pusing yang diduga akibat terhisap gas dari apar.
Baca Juga: Aktivis Berseteru dengan Komandan Pol PP Sumsel, Ternyata ini Penyebabnya
Keempat massa aksi tersebut di antaranya, Ketua Umum SCW, M. Sanusi, dan tiga rekan lainnya, yakni Ferdian, Jepri dan Fajri.
"Saya, Ferdian dan Jepri dinyatakan bisa pulang walaupun sempat mendapatkan perawatan medis. Sedangkan Fajri masih harus mendapatkan perawatan,"ungkap Sanusi dalam keterangannya kepada wartawan, pada Sabtu (14/10/23).
Baca Juga: Ketua Umum SCW Sanusi Bantah Pernyataan Kasat Pol PP Sumsel
Dikatakan Sanusi, bahwa dari hasil pemeriksaan medis, Fajri mesti harus di rawat karena di diagnosa dirinya mengalami gangguan pada paru paru.
"Hasil ronsen paru paru Fajri mengalami gangguan akibat tertelan gas apar. Tapi untuk saat ini alhamdulilah kondisinya sudah membaik, tapi kita minta saja tidak ada efek sampingnya ke depan,"tegas dia.
Sementara itu, diberikan sebelumnya Kasat Pol PP Sumsel, Aris Saputra menyebutkan bahwa Aris menyebut jika dua anggotanya mengalami luka-luka saat menegakkan peraturan.
“Ada dua anggota kami yang menjadi korban, satu memar di bagian pipi kiri danton PTI dan satu lagi anggota pemadam kebakaran Rizky kurniawan di punggung lebam biru, ” ujar Aris, Jumat (13/10). (**)