KetikPos.com -- Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, bukan hanya seorang tokoh politik, tetapi juga figur yang dikenal karena sikap inklusifnya terhadap keberagaman budaya di Indonesia.
Salah satu momen menarik yang mencerminkan pendekatan Gus Dur terhadap keberagaman adalah kaitannya dengan tradisi Tionghoa, terutama pertunjukan barongsai.
Pada tahun 2000, saat perayaan Tahun Baru Imlek, Gus Dur membuat keputusan yang kontroversial di mata beberapa kalangan.
Beliau tidak hanya menghadiri pertunjukan barongsai yang digelar di halaman Istana Merdeka, tetapi juga memberikan sambutan di depan peserta pertunjukan tersebut.
Langkah ini menuai berbagai reaksi dan menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat.
Keputusan Gus Dur untuk merayakan Tahun Baru Imlek dengan pertunjukan barongsai di istana adalah sebuah simbol inklusivitas dan toleransi.
Dalam pidatonya, Gus Dur menegaskan bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya akan keberagaman budaya dan harus mampu menyatukan berbagai suku dan agama tanpa melupakan keanekaragaman tersebut.
Namun, ada pula yang melihat tindakan ini sebagai langkah yang tidak sesuai dengan protokol kenegaraan dan kurang menghormati nilai-nilai keindonesiaan.
Sejumlah kritik mengemuka, berpendapat bahwa istana seharusnya tetap menjadi simbol keagungan dan seriusitas negara, dan pertunjukan seperti barongsai tidak sepantasnya dihadirkan di tempat yang dianggap sebagai pusat kekuasaan.
Meskipun kontroversial, momen tersebut tidak dapat dipungkiri membuka ruang diskusi mengenai inklusivitas dan apresiasi terhadap keberagaman budaya di Indonesia.
Gus Dur, yang dikenal sebagai tokoh yang mendukung hak-hak minoritas dan memperjuangkan prinsip keadilan, melalui langkahnya ini memberikan pesan kuat tentang pentingnya menghargai dan merayakan keanekaragaman di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Gus Dur, dengan sikapnya yang terbuka terhadap perbedaan dan keberagaman, mendedikasikan dirinya untuk memperkuat kesatuan bangsa tanpa melupakan hak dan identitas setiap kelompok.
Sumbangsihnya terhadap pemahaman inklusifitas dan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya tetap menjadi inspirasi dan penanda penting dalam sejarah perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.