KetikPos.com - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menegaskan ambisiusnya target, dengan menargetkan akreditasi 1.040 lembaga pada 2024.
Upaya tersebut sejalan dengan persiapan tata kelola lembaga yang solid untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Pada Rapat Koordinasi Nasional Akreditasi di Bandung, ia menekankan perlunya tata kelola kelembagaan yang baik, sarana prasarana yang memadai, dan SDM asesor akreditasi yang berkualitas.
Data Kemnaker mencatat bahwa sejak 2018 hingga 2023, telah diakreditasi 4.252 lembaga pelatihan di seluruh Indonesia.
Mencapai target akreditasi di 2024 dianggap krusial dalam memastikan proses penjaminan mutu lembaga secara masif dan sistematis.
Proses ini diharapkan akan meningkatkan pengakuan dunia industri terhadap kompetensi yang dihasilkan dari pelatihan.
Menaker Ida menyoroti pentingnya lembaga pelatihan yang berkualitas, kredibel, dan bermutu untuk mencapai output pelatihan yang kompeten.
Akreditasi dianggap sebagai langkah formal untuk mengakui bahwa suatu lembaga telah memenuhi persyaratan dalam pelaksanaan pelatihan kerja, dengan referensi delapan standar Kerangka Mutu Pelatihan Indonesia (KMPI).
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi menekankan bahwa Rakornas Akreditasi ini memiliki tujuan strategis, termasuk persiapan SDM asesor akreditasi, evaluasi pelaksanaan akreditasi, dan pengumpulan masukan dari komite akreditasi di setiap provinsi.
Dengan fokus ini, diharapkan terjalin link yang kuat antara lembaga pelatihan dan industri di sekitarnya, memberikan dorongan penting untuk pertumbuhan mutu pelatihan kerja di Indonesia.(***)