KetikPos.com - Dalam sebuah ceramah yang menginspirasi di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Kiai Miftachul Akhyar, tokoh agama dan pengasuh pondok pesantren ternama, menyoroti sebuah isu yang relevan dalam kehidupan modern: kesulitan untuk meraih khusyu' dalam beribadah akibat terlampau banyaknya kesibukan dunia.
Menurutnya, fenomena ini bukanlah hal yang asing di era di mana harta dan kesibukan dunia menjadi fokus utama banyak orang. Dalam pengajian Syarah Al-Hikam yang diunggah di kanal YouTube-nya, KH Miftachul Akhyar menyampaikan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi seseorang agar tidak dapat meraih khusyu' dalam beribadah adalah terlalu terikat pada kesibukan dan harta dunia.
"Dunia yang melimpah harta seringkali menjadi penghalang bagi seseorang untuk meraih khusyu' dalam beribadah kepada Allah SWT," ujar Kiai Miftach.
Beliau menambahkan, "Orang yang terlalu banyak harta, terlalu banyak kesibukan, cenderung memikirkan dunia saja. Pikirannya tersebar kemana-mana, sulit untuk fokus pada ibadah dengan khusyu'."
Lebih lanjut, Kiai Miftach menjelaskan bahwa memiliki harta yang melimpah tidak selalu membuat hidup menjadi lebih baik. Sebaliknya, harta tersebut bisa menjadi sumber kegelisahan dan ketidakpastian, membuat pikiran terus-menerus dipenuhi dengan kekhawatiran akan keamanan dan keberlangsungan harta tersebut.
"Rumah yang banyak, mobil yang melimpah, pabrik yang berjajar, semua itu dapat mengganggu konsentrasi dan kekhusyu'an dalam beribadah. Pikiran terbagi antara urusan dunia dan urusan akhirat," tambahnya.
Namun demikian, Kiai Miftach menegaskan bahwa kehidupan di dunia ini juga memiliki peran penting dalam persiapan menuju akhirat. Namun, penting untuk menjaga agar dunia tidak terlalu merajai hati dan pikiran seseorang.
"Dunia adalah ujian bagi manusia. Kita harus mampu mengendalikan harta dan kesibukan dunia agar tidak menghalangi kualitas ibadah kita kepada Allah SWT," tegasnya.
Selain itu, Kiai Miftach juga mengajak umatnya untuk melakukan introspeksi terhadap perubahan dalam diri mereka setelah bertahun-tahun melakukan ibadah.
"Coba rasakan, sudah berapa tahun kita melakukan ibadah, namun apakah ada perubahan yang signifikan dalam diri kita? Apakah ibadah kita semakin berkualitas atau justru semakin terkikis oleh cinta yang berlebihan terhadap dunia?" lanjut Kiai Miftach.
Dengan sorotan yang tajam dan penyampaian yang mendalam, Kiai Miftachul Akhyar berhasil menggugah kesadaran umatnya tentang pentingnya menjaga kualitas ibadah dan menjauhkan diri dari godaan kesibukan dunia yang berlebihan.
Semoga pesan yang disampaikan oleh beliau dapat menjadi inspirasi bagi semua umat muslim dalam menjalani kehidupan dunia yang penuh ujian ini.(***)