daerah

PUPR KBB Sosialisasikan Rencana Pembangunan Jalan Tagogapu-Campakamekar, Masyarakat Wajib Paham Soal Teknis Pekerjaan

Jumat, 10 Mei 2024 | 16:38 WIB
Kadis PUPR KBB, Mochamad Ridwan Evi melakukan sosialisasi saat mensosialisasikan rencana pembangunan jalan Tagogapu-Campakamekar Padalarang, Jawa Barat /Foto :Sinta Utari //



KETIKPOS - Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Mochamad Ridwan Evi melakukan sosialisasi terkait rencana pengerjaan dan pembangunan jalan yang berada di wilayah Tagog Apu dan Desa Campaka Mekar Kecamatan Padalarang, Jawa Barat.

Adapun sosialisasi tersebut dilaksanakan di kantor Kecamatan Padalarang yang turut dihadiri Camat Padalarang, Agus Ahmad Setiawan, perwakilan Apedesi yakni Kades Campaka Mekar, Acep Arifin, Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan, Danramil Padalarang, Mayor Wastra dan perwakilan RW serta warga. 

Kadis PUPR KBB, Mochamad Ridwan Evi mengatakan bahwa PUPR KBB mempunyai terobosan baru dengan melakukan sosialisasi sebelum melakukan pengerjaan pembangunan jalan. 

Menurut Ridwan, bahwa sebelumnya pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan hanya disampaikan melalui surat pemberitahuan yang ditujukan ke Kecamatan dan Desa. 

"Sebelumnya kita menyampaikan melalui surat pemberitahuan tetapi itu tidak efektif. Maka kita melakukan terobosan baru melalui sosialisasi agar rencana pengerjaan dan pembangunan jalan dapat tersampaikan kepada seluruh pihak," ujar Kadis PUPR KBB, Mochamad Ridwan Evi dikantor Kecamatan Padalarang pada Rabu 8 Mei 2024. 

Dijelaskan Ridwan, selama dua tahun PUPR KBB mengadakan sosialisasi. Bahkan mengundang pihak Kecamatan, pemerintah Desa (Pemdes) dan stakeholder serta tokoh masyarakat. 

 

"Sosialisasi ini dilaksanakan agar kami dari Dinas PUPR KBB dapat menjelaskan secara detail ke masyarakat apa itu pekerjaan dalam pembangunan jalan hingga berkaitan dengan sumber anggaran dan sebagainya," ucapnya. 

Selain itu, Ridwan berharap, perencanaan pembangunan jalan di Bandung Barat tidak terhambat dengan permasalahan non teknis yang ada dilapangan. 

" Jadi biasanya non teknis itu akan sangat menghambat waktu, seperti adanya kendala dilapangan misalnya permasalahan tanah yang terkana pembangunan. Sedangkan untuk pekerja yang melibatkan masyarakat semua bisa ditampung, tetapi dengan kondisi pekerjaan yang tidak terlalu teknis, "tuturnya. 

Terkait pamahaman masyarakat terhadap kondisi anggaran, Ridwan menyebutkan, setidaknya dengan sosialisasi tersebut masyarakat dapat memahami kondisi anggaran yang ada di Pemda Bandung Barat. 

" Kita sengaja uraikan kondisinya, kenapa kita memohon dana alokasi khusus (DAK), karena proses skala besar dan kita juga mempunyai keterbatasan dari APBD," katanya. 

Lebih lanjut, Ridwan mengaku, telah melaksanakan beberapa kegiatan sosialisasi di beberapa kecamatan diantaranya di Kecamatan Cikalongwetan, Parongpong, Cihampelas, Padalarang dan Cipeundeuy dan selanjutnya sosialisasi di Kecamatan Lembang. 

Halaman:

Tags

Terkini