Mereka berharap bahwa dengan adanya anggaran yang memadai dan pelaksanaan renovasi yang tepat, Gedung Kesenian Palembang dapat bertransformasi menjadi pusat seni yang lebih representatif dan memberikan dampak positif bagi perkembangan budaya di Palembang.
Testimoni dari Tokoh Seni dan Budaya
Ketua Dewan Kesenian Palembang, Hasan MSn, menyambut baik rencana penyediaan sarana seperti AC, sound system, dan lighting di Gedung Kesenian Palembang.
"Animo masyarakat Palembang, terutama masyarakat seni, untuk berkegiatan di Gedung Kesenian Palembang cukup tinggi," ujar seniman teater yang juga dosen di Universitas PGRI Palembang ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Sumsel melalui sekretarisnya, Qusoi, memaparkan sejarah perjuangan mendapatkan Gedung Kesenian Palembang, termasuk peran serta Sekda Ratu Dewa yang mendorong Walikota saat itu, H. Harnojoyo, untuk menjadikan gedung eks restoran ini sebagai Gedung Kesenian Palembang.
Baca Juga: Ratu Dewa: Siap Back Up Sepenuhnya Pembenahan Gedung Kesenian Palembang
"Seniman dan budayawan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) berjuang melalui jalur diplomasi dan pendekatan hingga turun ke jalan waktu itu," ujarnya.
Acara Sanjo Seniman yang Meriah
Acara Sanjo Seniman yang diisi dengan penampilan para seniman dari berbagai bidang seperti tari, musik, sastra, teater, film, dan seni rupa berlangsung meriah.
Tampak hadir dalam acara tersebut, SMB IV RM Fauwwas Diraja, Koordinator AMPCB Vebri Alintani, Kepala BKSDM M Yanurfan Yani, Sekdin Kebudayaan Septa Marus, Sekdin Pol PP Herison, Camat Bukit Kecil Hefnianto, Ketua Gong Sriwijaya Chermansyah, serta KKPP Kgs M. Riduan.
Dari Dongeng hingga musik Ska
Para seniman yang tampil cukup menghibur diantaranya, Inug Dongeng, Komedi Cek One dan Ryan, Riko Alexander, Dan, Mang Zai dengan lagu Iwak belidonyo, dan Fahmi dengan lagu karyanya tentang Sriwijaya, juga penari dari Bblok. E Art Company.
juga ada penyanyi cilik Olivia dan Nabila Venrianti. Serta, Ali Goik dan iwan Paling dari KPJ dan pantomim eh Wak Dillah dkk.
Dari Seni Rupa menyerahkan goresan lukisan dengan objek Sungai Musi.
Tampak juga pemutaran film karya sineas Palembang, Komunitas Pengen Buat Film berjudul Sedulur dan Bucu Band yang ditutup Sekanax Boy yakni Qusoi dkk.