KetikPos.com- Dalam sebuah terobosan yang memikat perhatian para penggiat sejarah, tim Pusat Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan Nasional berhasil mengungkap dan menerjemahkan naskah kuno berharga di Palembang.
Dalam ekspedisi yang berlangsung selama lima hari di kota tertua di Indonesia ini, kolaborasi dengan budayawan dan penerjemah dari Dinas Perpustakaan setempat menjadi kunci keberhasilan mereka.
"Kami telah menargetkan Palembang sebagai lokasi penting untuk penelitian ini," ungkap Made Ayu Wirayati, M.Ikom., Kepala Pusat Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan Nasional RI.
"Dengan bantuan Ibu Umi Kalsum, kami berhasil menyelamatkan naskah yang mengandung pengetahuan tak ternilai mengenai silsilah keluarga dan ramuan obat-obatan tradisional. Beberapa di antaranya bahkan berusia lebih dari 50 tahun," jelasnya saat penyerahan kembali naskah asli kepada pemiliknya di kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palembang pada Kamis (25/7/2024).
Tim peneliti, terdiri dari empat pengalih media dan empat konservator, telah menyelesaikan pekerjaan monumental pada 99 judul/seri naskah kuno.
Mereka juga membuat kotak penyimpanan untuk 22 judul, amplop untuk 33 judul, jilid ulang untuk 6 judul, dan konservasi untuk 8 judul (6 jilid, 2 lembar).
Naskah-naskah ini sebagian besar berisi doa, ilmu pengasih, ajaran keagamaan, dan silsilah keluarga, menjadikannya harta karun budaya yang tak ternilai.
"Contoh menarik lainnya adalah sketsa Masjid Agung milik Bapak Cik Jun. Kertas-kertas ini sudah sangat rapuh, namun berkat teknik konservasi kami, naskah-naskah tersebut berhasil diselamatkan dan dilindungi dengan plastik khusus," tambah Made Ayu dengan penuh bangga.
Naskah-naskah yang telah melalui proses konservasi dan penerjemahan kemudian dikembalikan kepada pemiliknya. "Kami juga menyediakan kotak pelindung bebas asam untuk memastikan naskah ini dapat bertahan hingga ratusan tahun.
Selain itu, kami telah mendigitalisasi salinan-salinan tersebut dan menyimpannya di arsip kota Palembang serta arsip nasional, sehingga masyarakat luas dapat mengaksesnya," lanjutnya.
Herly Kurniawan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palembang, mengungkapkan kekagumannya terhadap dedikasi tim tersebut.
"Proses konservasi ini sangat penting, terutama untuk naskah-naskah yang sudah mengalami kerusakan. Kami belajar banyak tentang cara menganalisis dan melestarikan naskah-naskah berharga ini," katanya.
"Pelestarian ini memastikan bahwa naskah kuno dapat terus dibaca dan dinikmati oleh generasi mendatang," tambahnya.
Upaya gigih tim ini tidak hanya menyelamatkan warisan budaya, tetapi juga menorehkan kisah inspiratif tentang betapa pentingnya menjaga dan melestarikan sejarah kita.