KetikPos.com– Masyarakat Sumatera Selatan diguncang kabar duka atas gugurnya Bripda Farras, seorang personel muda yang bertugas di Satuan Reserse Narkoba Polres Lahat.
Kejadian tragis ini terjadi saat pelaksanaan penggerebekan kasus narkoba, yang belakangan memunculkan pertanyaan serius terkait prosedur dan pengawasan dalam operasi tersebut.
Menurut informasi yang beredar, operasi ini melibatkan sembilan anggota, tetapi hanya tiga orang yang turun langsung dari kendaraan untuk melaksanakan penggerebekan. Ketiganya diketahui merupakan anggota bintara, tanpa pendampingan langsung dari perwira yang seharusnya bertanggung jawab dalam pengawasan dan pengendalian. Dugaan kelalaian SOP pun mencuat, memicu perhatian publik dan desakan untuk investigasi lebih lanjut.
Febri: Periksa Perwira yang Bertanggung Jawab
Febri, Sekretaris Jenderal Badar Sejahtera Indonesia (Sumsel), turut menyampaikan belasungkawa sekaligus mendesak Kapolda Sumsel untuk memeriksa Kasat Narkoba Polres Lahat beserta para perwira terkait. “Ini bukan hanya soal penangkapan narkoba, tetapi bagaimana anggota yang bertugas dijamin keselamatannya. Kalau benar perintah diberikan tanpa pengawasan yang ketat, maka itu pelanggaran serius terhadap Perkapolri Nomor 12 Tahun 2009 dan SOP penyidikan lainnya," tegasnya.
Febri juga mempertanyakan apakah tindakan penggerebekan ini telah direncanakan secara matang dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP, UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI, dan berbagai peraturan Kabareskrim terkait manajemen penyidikan.
Potret Risiko dan Kelalaian
Kejadian ini menjadi gambaran risiko tinggi yang dihadapi aparat penegak hukum, terutama dalam pemberantasan narkoba. Namun, dugaan bahwa perintah diberikan tanpa memperhitungkan aspek keselamatan dan keberhasilan operasi menunjukkan adanya kemungkinan kesalahan prosedur. "Mengerahkan anggota tanpa pendampingan perwira menunjukkan lemahnya pengawasan," kata Febri lagi.
Siapa yang Bertanggung Jawab?
Tragedi ini memunculkan pertanyaan besar: siapa yang bertanggung jawab atas gugurnya Bripda Farras? Dalam operasi seperti ini, tanggung jawab berjenjang dari Kapolres, Kasat Narkoba, hingga Kanit terkait menjadi sorotan utama. Masyarakat dan berbagai pihak mendesak agar Kapolda Sumsel segera mengambil langkah tegas, termasuk melakukan audit operasional dan memeriksa para perwira yang bertanggung jawab.
Rekan sejawat Bripda Farras di Polres Lahat juga mengungkapkan duka mendalam atas kehilangan ini. “Dia adalah sosok yang berani dan berdedikasi. Kejadian ini sangat menyedihkan,” ujar seorang rekan.
Langkah Selanjutnya
Kapolda Sumsel diharapkan segera mengumumkan hasil investigasi untuk memastikan transparansi dan keadilan atas tragedi ini. Jika ditemukan kelalaian, maka penegakan hukum terhadap oknum yang bertanggung jawab perlu dilakukan demi menjamin kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
Pelajaran Berharga
Tragedi Bripda Farras bukan hanya tentang gugurnya seorang anggota Polri dalam tugas, tetapi juga peringatan keras bagi semua pihak untuk memastikan prosedur operasi berjalan sesuai aturan demi keselamatan dan keberhasilan.
Selamat jalan, Bripda Farras. Pengabdianmu akan selalu dikenang.