KetikPos.com-- Palembang, Minggu (2/3/2025) — Masjid Lawang Kidul, sebuah masjid bersejarah di Palembang, kembali mencuri perhatian publik ketika Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, melaksanakan salat Tarawih di sana.
Didampingi oleh Mang Dayat, narator sejarah lokal, momen tersebut bukan sekadar ritual ibadah, tetapi juga kesempatan untuk menggali kisah-kisah unik dari masjid yang menjadi saksi sejarah panjang Kota Palembang.
Sejarah dan Kontroversi Salat Jumat di Masjid Lawang Kidul
Masjid Lawang Kidul yang dibangun pada tahun 1800 oleh Masagus Abdul Latif ini memiliki sejarah yang tak lepas dari perdebatan ulama mengenai hukum pelaksanaan salat Jumat di sana.
Kala itu, terjadi polemik antara imam asal Banten dan Mufti dari Mekah mengenai kelayakan masjid ini sebagai lokasi salat Jumat.
Imam dari Banten berpendapat bahwa salat Jumat tidak boleh dilaksanakan di Masjid Lawang Kidul karena jaraknya yang terlalu dekat dengan Masjid Agung Palembang.
Menurutnya, untuk menjaga persatuan dan kebersamaan umat, tidak boleh ada dua salat Jumat dalam satu kawasan yang berdekatan.
Namun, Mufti dari Mekah memiliki pandangan berbeda. Ia menilai, dengan bertambahnya jumlah penduduk di sekitar Masjid Lawang Kidul, kebutuhan akan masjid baru untuk pelaksanaan salat Jumat menjadi sangat mendesak.
Kondisi Masjid Agung yang kerap penuh sesak mendukung pendapat bahwa Masjid Lawang Kidul seharusnya diizinkan untuk menyelenggarakan salat Jumat.
Perdebatan ini memicu lahirnya 13 kitab yang mengatur hukum dan tata cara salat Jumat, yang hingga kini masih menjadi rujukan dalam kajian fikih di Palembang.
Pesan dan Harapan Ratu Dewa
Dalam sambutannya, Ratu Dewa mengungkapkan bahwa Masjid Lawang Kidul bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat peradaban dan pembelajaran.
"Kisah perdebatan para ulama ini mengajarkan kita tentang pentingnya toleransi dalam perbedaan pendapat. Semoga generasi muda Palembang tidak melupakan sejarah ini dan terus menjaga nilai-nilai luhur yang ada," ucap Ratu Dewa dengan penuh harap.
Ia juga menekankan agar masyarakat Palembang bersama-sama merawat situs-situs bersejarah dan menjadikannya sebagai media edukasi bagi generasi mendatang.
Masjid Lawang Kidul: Magnet Sejarah dan Religi