“Saya kena stroke, susah menelan, radang tenggorokan, dan sering sesak napas. Terima kasih banyak, Ibu PKK. Semoga Allah membalas semua kebaikan ini,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Aksi Dewi Sastrani Ratu Dewa ini menjadi bukti bahwa kepedulian tidak perlu menunggu instruksi atau seremoni.
Di tengah genangan air dan keterbatasan, ia memilih untuk bertindak—bukan hanya berbicara. Jika lebih banyak pemimpin bersikap demikian, mungkin tak ada lagi warga yang merasa terlupakan. (***)