Menanggapi aksi tersebut, Wakil Pimpinan Bulog Sumbagsel, Rasiwan, menyatakan pihaknya akan mengevaluasi kerja sama dengan tiga perusahaan yang disebut dalam aksi unjuk rasa terkait dugaan beras oplosan. Namun, keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan kantor pusat.
“Bulog daerah hanya menjalankan operasional. Status kerja sama dengan tiga mitra tersebut akan kami konsultasikan ke pusat dan mengikuti regulasi yang berlaku,” ujar Rasiwan kepada awak media.
Dia memastikan operasi pasar terus berjalan di pasar tradisional dan ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart, bekerja sama dengan TNI-Polri untuk menjamin ketersediaan stok serta harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Terkait sampel beras yang dibawa massa aksi, Rasiwan menegaskan sebagian besar merupakan beras premium milik swasta dan berada di luar kewenangan Bulog.
“Beras bermerek seperti Topi Koki Raja itu bukan tanggung jawab Bulog. Kami hanya mengelola beras cadangan pangan pemerintah jenis medium,” tegasnya. (***)