daerah

Orasi Kesenian di HUT ke-80 RI

Selasa, 19 Agustus 2025 | 06:14 WIB
Orasi Budaya Ketua DKSS di HUT ke-80 RI (dok)

‎.


‎Oleh Ketua Dewan Kesenian Sumatera Selatan

M Iqbal Rudianto


‎Dalam Rangka Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80
‎Palembang, 17 Agustus 2025

‎"Seni adalah napas bangsa, kebudayaan adalah jati dirinya."

‎Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
‎Salam sejahtera,
‎Om swastiastu,
‎Namo buddhaya,
‎Salam kebajikan,
‎Salam budaya!

‎Saudara-saudari sekalian,
‎Masyarakat Sumatera Selatan yang saya cintai,
‎Para seniman, budayawan, serta penjaga warisan leluhur yang saya hormati,

‎Hari ini, kita berdiri di atas tanah merdeka.
‎Delapan puluh tahun yang lalu, bangsa ini memekikkan kemerdekaannya.
‎Dan hari ini—di usia yang makin matang—kita tak hanya mengenang, tapi menegaskan:
‎Bahwa kemerdekaan bukan sekadar bebas dari penjajahan fisik,
‎tapi juga kebebasan dalam berkarya, berbudaya, dan mengekspresikan jati diri.

‎Di sinilah seni mengambil peran.
‎Di sinilah budaya menjadi penjaga nyawa bangsa.
‎Seni tidak hanya hiburan.
‎Seni adalah cermin sejarah, pengikat identitas, dan penanda kemajuan peradaban.

‎Sebagai Ketua Dewan Kesenian Sumatera Selatan,
‎saya berdiri di sini bukan hanya mewakili para seniman,
‎tapi mewakili roh-roh kebudayaan yang terus berdenyut dari ulu hingga ilir,
‎dari lantunan syair gurindam, getaran gendang dol,
‎hingga sapuan kuas pelukis di tepian Sungai Musi.

‎Kita harus bertanya pada diri sendiri:
‎Apakah kemerdekaan ini sudah memerdekakan seni kita?
‎Apakah seniman kita sudah diberi ruang?
‎Apakah warisan leluhur kita masih hidup di tengah generasi muda?

‎Tantangan zaman boleh berubah,
‎tapi semangat harus tetap menyala.
‎Hari ini, dunia digital menggempur tradisi.
‎Namun kita tak boleh tunduk.
‎Kita harus menjadi tuan di rumah sendiri.
‎Teknologi harus menjadi panggung baru bagi kesenian,
‎bukan kuburan bagi kebudayaan.

‎Saya menyerukan,
‎kepada pemerintah, kepada masyarakat, kepada anak muda:
‎Mari lindungi dan hidupkan kesenian lokal.
‎Mari dukung seniman, bukan hanya sebagai pengisi acara,
‎tapi sebagai penjaga jiwa bangsa.

‎Mari jadikan momentum 17 Agustus ini
‎bukan hanya seremoni tahunan,
‎tapi tonggak kebangkitan kesenian Indonesia,
‎khususnya Sumatera Selatan.

‎Karena kita tahu:
‎Bangsa yang besar bukan hanya yang kuat secara ekonomi,
‎tapi yang kokoh dalam kebudayaannya.

‎Akhir kata,
‎Merdeka itu ketika kita bisa menari di tanah sendiri,
‎bernyanyi dengan bahasa sendiri,
‎dan bangga menjadi bagian dari peradaban yang luhur.

‎Dirgahayu Republik Indonesia ke-80!
‎Hidup seni, hidup budaya, hidup Indonesia! Merdeka... Merdeka... Merdeka....

‎Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
‎Salam budaya!

Tags

Terkini