daerah

Bentrok di Senayan: Ribuan Pelajar dan Mahasiswa Geruduk DPR, Tolak Tunjangan Rp50 Juta untuk Wakil Rakyat

Senin, 25 Agustus 2025 | 22:50 WIB
Bentrok di Senayan: Ribuan Pelajar & Mahasiswa Geruduk DPR, Tolak Tunjangan Rp50 Juta untuk Wakil Rakyat (dok)

Ketikpos.com – Senayan kembali bergolak. Sejak pagi buta, ribuan pelajar SMA/SMK dan mahasiswa memadati kawasan sekitar Gedung DPR/MPR RI. Mereka datang bukan sekadar untuk menyuarakan aspirasi, melainkan untuk melawan kebijakan yang dianggap menyakitkan rakyat: tunjangan rumah anggota DPR sebesar Rp50 juta per bulan.

Alih-alih berjalan damai, aksi yang semula penuh semangat solidaritas itu berubah ricuh. Jalanan Senayan diselimuti asap ban terbakar, coretan grafiti protes menghiasi pagar parlemen, hingga bentrokan sengit antara massa dan aparat kepolisian pecah menjelang siang.
Dari GBK dan Benhil, Gelombang Massa Bergerak, Pantauan di lapangan menunjukkan, dua arus massa besar datang dari arah Gelora Bung Karno (GBK) dan Bendungan Hilir (Benhil). Ribuan pelajar dengan seragam abu-abu putih bercampur mahasiswa berbagai universitas bergerak sambil membawa spanduk, bendera Merah Putih, hingga poster sindiran tajam: “Bubarkan DPR”, “Pejabat Keparat”, dan “DPR = Dewan Perampok Rakyat”.
Yang menarik perhatian publik, sejumlah demonstran tampak mengibarkan bendera Partai Amanat Nasional (PAN). Belakangan, isu itu diluruskan: bendera tersebut ternyata bukan hasil mobilisasi politik, melainkan dicabut dari atribut HUT PAN yang memang banyak terpasang di jalanan Jakarta. Bahkan ada yang membawa bendera bergambar karakter anime “One Piece”, menjadi simbol kreatif generasi muda dalam menyampaikan perlawanan.
Api, Gas Air Mata, dan Suara Sirine
Sekitar pukul 11.00 WIB, situasi memanas. Barikade polisi di pintu belakang DPR berhasil diterobos. Massa masuk hingga ke jalur Tol Dalam Kota. Sebuah sepeda motor terbakar, batu beterbangan ke arah aparat, dan suara sirine bercampur teriakan semakin menegangkan suasana.
Polisi tak tinggal diam. Gas air mata ditembakkan bertubi-tubi, disusul semprotan water cannon yang membuat massa kocar-kacir. Barakuda polisi juga diturunkan untuk menghalau kerumunan. Total, sekitar 1.250 personel gabungan dikerahkan, dengan cadangan 360 personel tambahan yang berjaga di Slipi, Tomang, dan Grogol.
Akibat bentrokan, sedikitnya enam orang diamankan aparat. Dua demonstran mengalami luka cukup serius, salah satunya cedera kepala akibat lemparan batu. Kawasan Senayan pun lumpuh. Lalu lintas mengular, bahkan akses tol sempat ditutup demi keamanan.

Meski diguyur hujan deras pada siang hari, massa tetap bertahan. Mereka berlindung dengan jas hujan plastik murah dan terpal seadanya, sembari terus meneriakkan yel-yel “Reformasi Jilid Dua!” dan “Bubarkan DPR!”.
“Kami nggak akan pulang sebelum ada keputusan nyata. Rakyat lapar, DPR malah minta rumah mewah Rp50 juta per bulan. Itu gila!” teriak Raka, mahasiswa salah satu kampus negeri, ketika diwawancarai di lokasi.
Menjelang sore, kepolisian berhasil memukul mundur kerumunan. Namun jejak demonstrasi masih tertinggal: pagar gedung DPR penuh coretan, sampah berserakan, dan jalanan Senayan berantakan dengan bekas ban terbakar.

Bentrok di Senayan: Ribuan Pelajar & Mahasiswa Geruduk DPR, Tolak Tunjangan Rp50 Juta untuk Wakil Rakyat (dok)

DPR Bungkam, Publik Geram
Aksi ini bukan sekadar demonstrasi biasa. Ia merupakan puncak kemarahan rakyat terhadap DPR yang dianggap semakin jauh dari penderitaan masyarakat. Di tengah inflasi, defisit APBN, dan angka pengangguran yang meningkat, kebijakan tunjangan fantastis ini justru memicu bara protes.
Sejumlah pakar politik menilai kebijakan tersebut bisa menjadi bumerang bagi legitimasi parlemen. “Kalau DPR terus menutup telinga, ketidakpercayaan publik bisa berubah menjadi krisis politik serius,” ujar Andika Prasetyo, analis politik Universitas Nasional.
Hingga berita ini diturunkan, pihak DPR masih bungkam. Belum ada keterangan resmi mengenai kerusuhan maupun desakan pencabutan tunjangan rumah Rp50 juta tersebut. Sementara kepolisian memastikan proses hukum akan berjalan bagi mereka yang terlibat aksi perusakan dan provokasi.
Lebih dari Sekadar Tunjangan,Bagi banyak pengamat, aksi ini bukan semata soal angka Rp50 juta. Ia mencerminkan jurang yang semakin lebar antara rakyat dan wakilnya di parlemen. Ketika mahasiswa dan pelajar berani turun ke jalan, itu menandakan krisis kepercayaan generasi muda terhadap lembaga DPR sudah di titik nadir.
Pertanyaannya kini: akankah DPR mendengar jeritan rakyat, atau tetap bertahan dengan privilese mewah yang mereka nikmati?

#TolakTunjanganDPR #BubarkanDPR #SenayanBergolak #ReformasiJilid2 #BentrokPejompongan #DemoDPR #TolakTunjanganDPR #SuaraRakyat #GasAirMata #BarakudaDiturunkan #RakyatVsDPR #JakartaMemanas #AksiMahasiswa #KrisisKepercayaan

Tags

Terkini