daerah

GEGER OJOL JADI KORB4N APARAT?! MARKAS BRIMOB DIGRUDUK!

Jumat, 29 Agustus 2025 | 03:24 WIB
demo dan ojol jadi korban (dok)

Sorotan Awal: Insiden Mencekam di Jalan Pejompongan
Ketikpos.com - Pada Kamis malam, 28 Agustus 2025, terjadi insiden menegangkan yang terekam dalam beberapa video viral: seorang pengemudi ojek online (ojol) tertabrak oleh kendaraan taktis milik Brimob, jenis Barracuda, saat terjadi kericuhan unjuk rasa mahasiswa di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Rekaman tersebut memperlihatkan korban yang mengenakan jaket ojol tergeletak di tengah jalan, sementara massa di sekitarnya mendesak dan menyerbu kendaraan taktis tersebut.


Identitas dan Kondisi Korban

Menurut laporan dari NTVNews (pukul 21:41 WIB), korban yang mengenakan jaket ojol tersebut langsung dilarikan ke RS Pelni. Namun, kondisi terkini korban saat laporan dibuat masih belum diumumkan pihak kepolisian.
Sementara itu, media informasi di lapangan diketahui bahwa tragisnya, sang driver ojol dikabarkan meninggal dunia di RS Pelni. Korban bahkan diidentifikasi sementara berinisial AK, warga Jakarta Barat.
Dalam forum media sosial dan platform X (dahulu Twitter), muncul kabar bahwa ada dua korban dari kalangan ojol: Afan dan Umar. Disebutkan bahwa Afan telah berpulang, sementara Umar masih dirawat dengan identitasnya disebar lanjut .


Menuju Markas Brimob: Aksi “Makobrimob Digeruduk”

Video yang viral kemudian memicu solidaritas dan kemarahan dari sesama driver ojek online. Tak lama setelah kejadian, puluhan—bahkan ratusan—driver ojol bergerak menuju markas Brimob di Kwitang untuk menggelar “penggerudukan” sebagai bentuk protes atas yang terjadi. Aksi massa ini mendapat perhatian luas di media sosial dan menjadi trending di berbagai platform diskusi.

Suasana mencekam (dok)

Reaksi Institusi dan Ekskalasi Situasi

Hingga laporan ini dibuat, pihak kepolisian belum merilis pernyataan resmi mengenai kronologi kecelakaan, apakah disengaja atau tidak, serta langkah hukum yang akan diambil. Tiga titik penting menunggu penjelasan:
1. Klarifikasi resmi dari Polri
2. Update kondisi korban (Af dan Umar)
3. Tanggapan atau permintaan maaf dari pihak Brimob atau Mabes Polri
4. Latar Belakang: Konteks Unjuk Rasa dan Respons Cepat Publik

Insiden ini terjadi di tengah demonstrasi besar mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI yang mendesak sejumlah tuntutan reformasi. Pengamanan oleh aparat dilakukan dalam skala besar dan sempat memancing ketegangan di sejumlah titik seperti Slipi, Stasiun Palmerah, dan tol dalam kota
Setelah video korban tertabrak tersebar, sejumlah akun Instagram dan X dengan cepat memposting dan menyuarakan kejadian tersebut, mempercepat penyebaran berita dan memicu keresahan publik.

Insiden ini mencerminkan ketegangan tinggi antara simpatisan aspirasi publik dan mekanisme pengamanan negara. Ketika aparat bertindak dengan kekuatan penuh dalam unjuk rasa, risiko bagi warga sipil—bahkan mereka yang terlindungi—semakin tinggi. Jika nanti terbukti kelalaian atau kesengajaan, kasus ini bisa menjadi momentum reformasi prosedur penanganan massa di Indonesia.
Selain itu, aksi geruduk markas Brimob oleh komunitas ojol menunjukkan bagaimana solidaritas sosial dan jejak digital bisa mengubah korban individu menjadi simbol perjuangan bersama.

Kasus tragis ini masih berlanjut: banyak pihak menunggu kejelasan hukum, tanggapan korporasi seperti GoTo (induk Gojek), serta respon tegas dari institusi negara. Bagi publik maupun komunitas driver ojol, ini bukan sekadar insiden tunggal, melainkan cerminan ketidaksiapan sistem menghadapi benturan antara demonstrasi dan perlindungan sipil.

(as)
#GegerOjol #KorbanAparat #MarkasBrimob #DemoMahasiswa #RicuhDPR #KeadilanUntukOjol #SaveOjol #TolakKekerasan #PolisiVsMassa #JakartaMemanas #Brimob #AksiSolidaritas #KrisisDemokrasi #ReformasiDikorupsi #ViralOjol

 

Tags

Terkini