ketikPos.com – Lalu lintas di jalan-jalan protokol Palembang sering kali tersendat akibat lalu lalang truk besar dan kontainer. Kondisi itu akhirnya membuat Wali Kota Palembang, Drs Ratu Dewa, M.Si, turun tangan langsung.
Dalam rapat koordinasi bersama Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono, jajaran Dishub, Organda, hingga pengamat transportasi, Senin (15/9), Ratu Dewa menegaskan bahwa aturan lama perlu disesuaikan dengan kondisi saat ini.
“Perwali Nomor 20 Tahun 2019 segera kami revisi. Tim kecil sudah dibentuk untuk merumuskan poin-poin penting agar kendaraan berat tidak lagi sembarangan masuk jalan protokol. Penindakan di lapangan harus tegas dan terukur,” ucapnya.
Aturan Main Diperketat
Banyak kecelakaan lalu lintas, kata Ratu Dewa, dipicu kendaraan besar yang parkir sembarangan atau nekat masuk kota sebelum waktunya. Untuk itu, Pemkot bersama kepolisian menyiapkan kantong parkir khusus di kawasan Karyajaya, sehingga truk tak lagi berhenti di bahu jalan.
Kapolrestabes menambahkan, aturan seharusnya jelas: kendaraan berat hanya boleh masuk kota pukul 21.00–06.00. Namun kenyataannya, antrean truk kerap muncul sejak sore.
“Pos pengawasan kami perkuat di Kebun Sayur, Kramat Jaya, dan akses Tanjung Api-api. Penyekatan jangka pendek akan lebih ketat,” tegas Harryo.
Sinergi Antarinstansi
Ia juga menyebut angka kecelakaan pada Agustus menurun berkat operasi patuh. Agar hasilnya berkelanjutan, akan dibentuk Satgas gabungan, evaluasi setiap tiga bulan, dan penerapan tilang elektronik (ETLE) untuk menindak pelanggar.
Kadis Perhubungan Palembang, Agus Supriyanto, memastikan lahan Karyajaya siap digunakan sebagai kantong parkir setelah mendapat izin Kemenhub.
Sementara itu, pengamat transportasi Erika Buckhori menilai revisi Perwali hanya awal dari solusi panjang.
“Palembang butuh pendekatan jangka pendek, menengah, hingga panjang. Yang terpenting evaluasi harus terus dilakukan,” ujarnya.
Harapan Baru
Dengan revisi Perwali dan langkah kolaboratif antara Pemkot, kepolisian, dan stakeholder transportasi, Palembang diharapkan mampu menata ulang wajah lalu lintasnya—lebih tertib, aman, dan nyaman bagi warga kota.