daerah

Beberapa Juaro Besak (Preman Besar) Palembang yang Telah Dipanggil Yang Maha Kuasa

DNU
Rabu, 1 Maret 2023 | 19:27 WIB
Preman Besar Palembang yang telah ututp usia. Dalam foto, Almarhum Mat Ijah, semasa hidupnya. (tangkapan layar medsos)

Ketikpos.com -- Innalilahi wa innailaihi rojun. Setiap yang bernyawa Pasti akan Mati.
Berikut beberapa nama preman atau juaro di Palembang yang telah dipanggil Yang Maha Kuasa. Telah mendahului kita.

1. Mat Ijah
Muhammad Rifai alias Mat Ijah alias Aak alias Abah Cik,  Senin (25/12/2017) pukul 23.00, menghembuskan napas terakhirnya.

Mat Ijah dikabarkan meninggal dunia karena serangan angin duduk, walau sempat dilarikan ke salah satu rumah sakit di Palembang namun nyawanya tidak terselamatkan. Tinggal di Tangga Buntung, Mat Ijah cukup disegani.

Jenazahnyab disemayamkan di rumah duka di Lorong Kelurahan, No 976, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus Palembang.

Almarhum dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Kandang Kawat yang berada di dekat taman purbakala Bukit Siguntang, Kecamatan IB I, Palembang,

2. Ibrahim Balak 12,
Ibrahim bin Syafei (67). Kala muda, almarhum yang lebih dikenal sebagai Ibrahim Balak 12
begitu akrab dengan dunia hitam. Belakangan ia mulai meninggalkan profesi yang telah melambungkan namanya dengan bertobat. Bahkan beberapa tahun yang lalu ia sempat menunaikan ibadah umroh.

IBrahim yang ditokohkan oleh beberapa kalangan masyarakat tersebut dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya, Rabu(10/8/2022) pukul 12.00 di RS Muhammadiyah Palembang akibat sakit Jantung.

3. Juki
H Marzuki atau Juki yang lebih dikenal dengan sebutan Wak Gajah, tokoh yang disegani di Kertapati. Meninggal, Senin (16/7/2018). Ia meninggal ketika dibawa ke rumah sakit Charitas akibat tertabrak mobil yang diduga dikendarai perampok yang akan ditangkap polisi.

Mobil tersebut menabrak pagar salah satu rumah yang berada di kawasan Jalan Mataram Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati. Ia berada tak jauh dari lokasi tersebut dan mengalami luka yang cukup parah.

Sebelumnya warga yang berada di kawasan dihebobkan dengan adanya suara dentuman keras. Suara itu berasal dari sebuah mobil berwarna hitam menabrak pagar salah satu rumah yang berada di kawasan tersebut. Pengendara mobil tersebut merupakan DPO kasus 363 KUHP yang diincar oleh Polres Lampung Tengah.

4. Abah Thoyib

H Thoyib Akib meninggal di RSRK Charitas karena penyakit yang dideritanya, Rabu (1/3/2023) di usia 74 tahun. Thoyib (biasa dipanggil dengan abah Thoyib) mendirikan sebuah kelompok Paguyuban Masyarakat Palembang Bersatu (PMPB), tahun 2000, diprakarsai oleh dua preman yaitu Atai dan dirinya. Disebut fenomenal karena kelompok ini merupakan yang terbesar di antara kelompok lainnya.

Thoyib sendiri menyebutnya sebagai "kelompok preman Sadar", yang mengklaim memilki lebih dari 70 Ribu anggota. Abah Thoyib dikebumikan di pemakaman keluarga.

Demikian empat preman besak Palembang di masa jayanya. Namun umumnya sudah insyaf dan bertobat sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

Halaman:

Tags

Terkini