"Leluasa menentukan konten dakwah, berpotensi terbentuknya jamaah online, adanya personal branding yang efektif dan potensi pendapatan melalui monetisasi," terangnya.
Dalam menggunakan internet ada etika seseorang berselancar di dunia maya yang harus dipatuhi, yaitu saring sebelum sharing; jangan asal posting atau berbagi konten; hindari konten berbau SARA; jangan mudah percaya, cek ulang, cari pembanding; hindari kata kasar, cacian, hujatan, dan sejenisnya; ikuti akun yang bermanfaat dan relevan.
"Tentukan tujuan terlebih dahulu, seperti pengajian virtual, ceramah, tanya jawab dan konsultasi keagamaan. Lalu pilih platform, baik berbasis teks, foto, dan video. Terakhir tentukan topik yang bermanfaat, bernilai dan shareable," tandasnya.
(***)