Untuk sepekan kedepan (19-25 Januari 2023) potensi gelombang signifikan di area Perairan;
Seperti Area Perairan Dengan Gelombang 4.0 - 6.0 (Sangat Tinggi); Laut Natuna Utara, Perairan Utara Natuna, Perairan Utara Anambas.Gelombang 2.5 - 4.0 m (Tinggi); Perairan Barat Kep. Mentawai, Perairan Barat Kep. Enggano, Perairan Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh hingga Nias, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai - Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa, Perairan selatan Bali - NTB, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB, Selat Bali - Alas - Lombok bagian Selatan, Perairan Kep. Subi - Serasan, Perairan Sangihe - Talaud, Laut Maluku Utara, Perairan Utara Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Biak, Laut Arafuru bagian tengah dan timur.
Potensi Banjir Pesisir (Rob) tanggal 19 - 29 Januari 2023, terjadi bersamaan dengan fenomena Super New Moon atau fase Bulan baru yang disertai dengan Perigee ( jarak terdekat bulan ke bumi ) . Banji rob diperkirakan terjadi di beberapa wilayah :-Pesisir Aceh-Pesisir Sumatera Utara -Pesisir Sumatera Barat -Pesisir Lampung-Pesisir Kep. Riau-Pesisir Bangka Belitung-Pesisir Banten-Pesisir utara DKI Jakarta-Pesisir Jawa Barat-Pesisir Jawa Tengah-Pesisir Jawa Timur-Pesisir Bali-Pesisir Nusa Tenggara Barat-Pesisir Nusa Tenggara Timur-Pesisir Kalimantan Barat-Pesisir Kalimantan Tengah-Pesisir Maluku Utara-Pesisir Maluku-Pesisir utara Papua-Pesisir Papua Selatan
REKOMENDASI
Pihak-pihak terkait diharapkan melakukan persiapan antara lain:
1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
3. Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut.
4. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
5. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
6. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
7. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui :
Website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan;
Akun media sosial @infobmkg;
Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
Call center 196 BMKG;
atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.BMKG (***)