KetikPos.com -- Salah satu penyakit mata adalah low vision. Sebuah gangguan penglihatan yang terjadi saat mata kita seakan normal, namun kenyataannya seakan buta.
Definisi Low Vision:
Low vision adalah kondisi permanen di mana kemampuan melihat seseorang terganggu secara signifikan dan tidak dapat diperbaiki dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi.
Ini berarti bahwa meskipun seseorang mungkin memiliki sisa penglihatan, mereka tetap mengalami kesulitan dalam melihat dengan jelas atau melakukan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan fungsi penglihatan normal.
Gejala Low Vision:
Gejala low vision dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya, tetapi beberapa gejala umum meliputi:
- Kesulitan melihat objek dengan jelas, baik dekat maupun jauh.
- Penglihatan kabur atau buram.
- Sensitivitas terhadap cahaya yang berlebihan atau kurangnya sensitivitas terhadap cahaya.
- Hilangnya kemampuan untuk membedakan warna dengan jelas.
- Kesulitan melihat detail atau membaca teks.
- Gangguan dalam melihat objek di lingkungan yang berbeda, seperti di luar ruangan pada malam hari.
Tes Penglihatan untuk Low Vision:
Tes ketajaman penglihatan standar, seperti menggunakan bagan mata Snellen, mungkin tidak mencukupi untuk mengukur tingkat low vision.
Sebagai gantinya, tes penglihatan khusus dapat dilakukan oleh spesialis mata untuk mengevaluasi kemampuan penglihatan seseorang dalam berbagai aspek, seperti ketajaman visual, penglihatan perifer, persepsi warna, dan lainnya.
Penyebab Low Vision:
Ada banyak penyebab potensial dari low vision, termasuk:
- Degenerasi makula, yang merupakan penyakit mata yang umum pada orang tua.
- Katarak, yang adalah keruhnya lensa mata dan biasanya terkait dengan penuaan.
- Glaukoma, yang disebabkan oleh kerusakan saraf optik.
- Retinopati diabetik, yang merupakan komplikasi serius dari diabetes.
- Ambliopia (mata malas), yang biasanya terjadi pada anak-anak karena gangguan dalam perkembangan mata.
- Cedera mata atau cedera kepala traumatis.
- Kekurangan vitamin A atau kondisi medis lainnya yang memengaruhi kesehatan mata.
Pengelolaan dan Perawatan Low Vision: Meskipun low vision mungkin tidak dapat disembuhkan, ada banyak strategi dan alat bantu yang dapat membantu individu mengelola kondisinya dan memaksimalkan sisa penglihatannya. Ini bisa termasuk:
- Penggunaan alat bantu optik, seperti kacamata pembesar atau alat baca elektronik.
- Perubahan gaya hidup, seperti pencahayaan tambahan di rumah atau penggunaan font yang lebih besar pada perangkat elektronik.
- Terapi rehabilitasi visual untuk membantu individu belajar teknik dan strategi untuk mengatasi kesulitan sehari-hari yang disebabkan oleh low vision.
- Dukungan emosional dan sosial dari keluarga, teman, dan kelompok dukungan yang berbagi pengalaman serupa.
Penting untuk diingat bahwa low vision bukanlah akhir dari segalanya. Dengan bantuan yang tepat, dukungan yang memadai, dan penyesuaian yang diperlukan, individu dengan low vision masih dapat menjalani kehidupan yang produktif, mandiri, dan bermakna.
Peran spesialis mata dan tim perawatan kesehatan mata lainnya sangat penting dalam pengelolaan kondisi ini dan membantu individu mencapai potensi penuh mereka.