KetikPos.com--Di tengah gemerlap kota dan riuh suara yang kerap tak mempedulikan, ada sekelompok anak yang ingin berkata:
"Lihat aku. Dengarkan aku. Aku juga bisa."
Sanggar Seni Dinda Bestari kembali hadir, bukan sekadar menampilkan seni, tapi menghadirkan jiwa-jiwa yang selama ini mungkin luput dari sorotan. Bertajuk “Lihat Aku”, pergelaran ini menghadirkan sebuah pementasan kolaboratif yang menggugah: anak-anak disabilitas dan seniman tradisi bersatu di panggung yang sama.
Digelar pada Selasa, 29 Juli 2025, di pelataran bersejarah Lawang Borotan – Benteng Kuto Besak, pertunjukan ini akan menjadi saksi bagaimana kesenian mampu menyatukan ragam kemampuan, melampaui batas tubuh dan kata.
Dipersembahkan dengan dukungan dari Indonesiana LPDP, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, serta pemerintah daerah, "Lihat Aku" bukan sekadar tontonan, tapi juga seruan hati.
“Kami ingin memberi ruang. Bukan hanya untuk tampil, tapi untuk merasa diakui, untuk merayakan keberanian dan keunikan setiap anak disabilitas,” tutur Nurdin, pendiri Yayasan Dinda Bestari.
Sebanyak 50 anak disabilitas dari SLB A, SLB B Negeri Pembina, SLB Karya Ibu, dan YPAC Palembang akan tampil membawakan kesenian tradisional, bersanding dengan 20 seniman dari lintas disiplin—baik kontemporer maupun tradisional.
Sebuah panggung akan dibangun.
Tapi lebih dari itu—sebuah jembatan hati akan terbentang.
Untuk menyaksikan bahwa semua layak didengar. Semua pantas dilihat.
Mari datang. Mari dengarkan. Mari lihat mereka—sepenuh hati.
"Lihat Aku" bukan hanya judul. Ia adalah undangan untuk kita semua.
