Inovasi Teknologi dalam Pertanian: Pertanian Vertical, Sensor Pemantauan Tanaman, dan Pertanian Presisi
ketikpos com - Pertanian merupakan sektor penting dalam memenuhi kebutuhan pangan global.
Namun, tantangan seperti perubahan iklim, lahan terbatas, dan penggunaan sumber daya yang tidak efisien menjadi hambatan dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Dalam beberapa tahun terakhir, inovasi teknologi dalam pertanian seperti pertanian vertical, sensor pemantauan tanaman, dan pertanian presisi telah menjadi perhatian utama untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam sektor pertanian.
Artikel ini akan membahas inovasi-inovasi tersebut.
Pertanian vertical adalah sebuah konsep di mana tanaman ditanam secara bertingkat pada suatu struktur vertikal, seperti bangunan bertingkat atau rak-rak tumpukan.
Inovasi ini memungkinkan pertanian dapat dilakukan di dalam ruangan atau di daerah dengan lahan terbatas.
Penelitian oleh Bhattacharya, Patra, dan Prasanna (2017) menyebutkan bahwa pertanian vertical dapat meningkatkan produktivitas dengan menggunakan ruang secara efisien, mengoptimalkan penggunaan air dan energi, serta mengurangi penggunaan pestisida.
Sensor pemantauan tanaman merupakan teknologi yang menggunakan sensor dan perangkat lainnya untuk memantau kondisi tanaman secara real-time.
Hal ini memungkinkan petani untuk mendapatkan informasi mengenai kelembaban tanah, suhu, kadar nutrisi, dan kebutuhan air tanaman.
Studi oleh Das, Samanta, dan Ghosh (2021) menjelaskan bahwa sensor pemantauan tanaman dapat membantu petani dalam pengambilan keputusan yang lebih akurat mengenai irigasi, pemupukan, dan perlindungan tanaman, sehingga mengurangi penggunaan air, pupuk, dan pestisida yang berlebihan.
Pertanianpresisi, juga dikenal sebagai pertanian presisi atau precision agriculture, mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dengan pertanian untuk mengoptimalkan pengelolaan lahan, input pertanian, dan pengambilan keputusan.
Teknologi seperti penginderaan jauh, GPS, sistem informasi geografis (SIG), dan analisis data digunakan untuk memetakan variasi spasial dalam lahan pertanian, memonitor pertumbuhan tanaman, dan memberikan rekomendasi yang tepat mengenai aplikasi pupuk, irigasi, dan perlindungan tanaman (Gebbers & Adamchuk, 2010).
Dalam pertanian presisi, sensor dan perangkat lunak digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kualitas tanah, kondisi tanaman, dan faktor lingkungan lainnya.
Data ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi pola dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan tanaman.
Artikel Terkait
Bangkitkan Ekonomi, Menparekraf Ajak Masyarakat Dukung Musisi Putri Ariani di Babak Live Show AGT