Melalui pemantauan yang akurat, petani dapat mengoptimalkan penggunaan air, pupuk, dan pestisida, yang pada gilirannya mengurangi biaya dan dampak lingkungan (Das et al., 2021).
Pertanian presisi merupakan pendekatan yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi dengan pertanian.
Dengan menggunakan data penginderaan jauh, GPS, dan analisis data, petani dapat memetakan variasi spasial dalam lahan mereka.
Hal ini memungkinkan mereka untuk melakukan tindakan yang sesuai di setiap bagian lahan, seperti aplikasi pupuk berdasarkan kebutuhan tanaman atau pengaturan irigasi yang tepat (Gebbers & Adamchuk, 2010).
Teknologi pertanian presisi juga memberikan kemampuan untuk memantau pertumbuhan tanaman secara akurat dan memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengoptimalkan produksi.
Dalam rangka mencapai pertanian yang berkelanjutan dan produktif, inovasi-inovasi seperti pertanian vertical, sensor pemantauan tanaman, dan pertanian presisi memainkan peran penting.
Dalam artikel ini, kita telah melihat bagaimana teknologi ini memberikan manfaat dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi penggunaan sumber daya, dan pengambilan keputusan yang lebih akurat dalam pertanian.
Dengan terus melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang ini, kita dapat mencapai pertanian yang lebih berkelanjutan, efisien, dan mampu memenuhi kebutuhan pangan yang meningkat secara global.
Implementasi inovasi-inovasi teknologi dalam pertanian, seperti pertanian vertical, sensor pemantauan tanaman, dan pertanian presisi, dapat berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan.
Berikut adalah beberapa aspek yang menjelaskan dampak positifnya:
1. Peningkatan produksi pangan: Dengan menggunakan pertanian vertical, petani dapat meningkatkan produktivitas dan menghasilkan lebih banyak tanaman dalam ruang yang terbatas.
Ini akan membantu mengimbangi pertumbuhan populasi dan meningkatkan ketersediaan pangan (Rouphael & Colla, 2020).
2. Pengurangan kerugian tanaman: Sensor pemantauan tanaman memungkinkan deteksi dini penyakit, hama, dan stres tanaman.
Dengan mendapatkan informasi real-time mengenai kondisi tanaman, petani dapat mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk mencegah atau mengendalikan kerugian tanaman.
Ini akan membantu menjaga keberlanjutan produksi pangan (Das et al., 2021).
3. Optimalisasi penggunaan sumber daya: Melalui pertanian presisi, petani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan pestisida.
Dengan menggunakan data dan informasi yang akurat, petani dapat memberikan input yang tepat pada tempat dan waktu yang sesuai.
Ini akan membantu mengurangi pemborosan sumber daya dan meningkatkan efisiensi produksi (Gebbers & Adamchuk, 2010).
Artikel Terkait
Bangkitkan Ekonomi, Menparekraf Ajak Masyarakat Dukung Musisi Putri Ariani di Babak Live Show AGT