Hal tersebut bisa menyebabkan Anda berkeringat secara berlebihan, kurang bertenaga, pusing (terutama saat Anda berdiri dari duduk dengan sangat cepat), hingga merasa seperti akan pingsan.
Pada saat puasa, pusing akibat tekanan darah rendah biasanya dialami ketika menjelang sore hari.
Ini karena tubuh telah kehilangan lebih banyak cairan dan tidak memperoleh asupan garam yang cukup.
Untuk mengatasinya, usahakan cukupi kebutuhan cairan tubuh dan asupan garam saat berbuka dan sahur.
Dilansir dari Imperial College London, saat puasa, tekanan darah menjadi rendah hanya selama tidak makan dan minum, dan akan kembali normal setelah berbuka puasa.
Jika kondisi yang dialami cukup parah, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter guna memastikan penyebabnya.
Dokter mungkin juga akan meresepkan obat untuk mengatasi tekanan darah rendah saat puasa.
4. Kelelahan
Anda mungkin akan lebih mudah merasa kelelahan saat puasa, terlebih saat Anda kurang minum dan kurang banyak mengonsumsi makanan saat buka puasa dan sahur.
Kelelahan dapat disebabkan karena Anda terlalu banyak beraktivitas saat puasa atau mungkin juga karena Anda kurang tidur.
Kurang tidur sangat mungkin terjadi saat Anda puasa karena jadwal tidur Anda berubah untuk makan sahur. Hal ini kemudian dapat membuat Anda merasa pusing.
Oleh karena itu, atur waktu tidur agar cukup atau sekitar 8 jam jika Anda berencana untuk berpuasa keesokan harinya.
Dengan begitu, Anda bisa beristirahat dengan lebih baik sehingga memiliki tenaga yang cukup untuk beraktivitas selama puasa.
Pentingnya menjaga asupan nutrisi agar tidak pusing saat puasa
Meski berpuasa mengharuskan Anda untuk membatasi waktu makan dan minum, sangat penting bagi Anda untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh.
Ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kondisi yang tidak diinginkan saat puasa, salah satunya yaitu pusing.
Asupan nutrisi yang Anda peroleh sebaiknya tidak berubah apalagi berkurang dari asupan yang biasanya Anda butuhkan ketika sedang tidak berpuasa.