Shalat Tarawih Vs Valentino Rossi

photo author
DNU
- Minggu, 9 April 2023 | 11:10 WIB
Sebelum tarawih, biasanya diisi dengan tausiah. Jemaah Mesjid Agung Jayo Wikramo mengelar tausiah sebelum melaksanakan shalat tarawih.   (tangkapan layar instagram @masjidagungpalembang)
Sebelum tarawih, biasanya diisi dengan tausiah. Jemaah Mesjid Agung Jayo Wikramo mengelar tausiah sebelum melaksanakan shalat tarawih. (tangkapan layar instagram @masjidagungpalembang)

Shalat Tarawih termasuk dalam shalat malam (salatul lail/qiyamul lail). Menurut Agus, standar yang dicontohkan Rasulullah Saw adalah 11 atau 13 rakaat. Muhammadiyah sendiri cenderung pada jumlah ini, kendati di samping itu ada kaum muslimin yang melaksanakan sebanyak 23 rakaat.

“Para ulama seperti para imam mahzab menyebut bahwa shalat lail itu mastna-mastna (dua rakaat-dua rakaat), tapi ada yang menerjemahkannya ‘semampu dia’ karena ijtihad
ulama, dia tidak bisa salat seperti shalatnya Rasulullah Saw yang begitu bagus, bacaannya banyak. Maka ada pendapat, diringkas bacaannya tapi dibanyakkan rakaatnya.
Tentu harus dilakukan secara tumakninah sebagaimana rukun-rukun shalat yang ada,” jelasnya.

Untuk menggapai pahala tarawih yang ideal di bulan Ramadan, Agus berpesan agar masyarakat mencari masjid yang tumakninah dalam melaksanakan shalatnya.

Baca Juga: Shalat Tarawih Begitu Besar Pahalanya, Mari Kita Tunaikan Secara Konsisten

“Imbauannya hendaknya mencari, tarawih itu kan bisa dikerjakan secara berjamaah dan memang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Tapi juga bisa dilakukan di rumah. Kalau memang tidak bisa menemukan jamaah yang bisa membuat kita lebih khusyuk dalam shalat, ya lebih baik kita salat di rumah. Kalau memang tidak menemukan. Tapi kan sekarang kan sudah banyak (masjid bagus). Yang melakukan cepat itu, hanya satu dua saja,” kata dia.

“Maka sekali lagi kalau mau shalat tarawih, ya carilah shalat tarawih yang diajarkan oleh Rasulullah Saw yaitu shalatnya tenang, tumakninah sehingga amal kita tidak
sia-sia. Karena ada juga hadis yang menyebutkan banyak orang tarawih tapi hanya mendapat lelah saja,” imbuh Agus mengutip hadis riwayat Imam Ahmad yang artinya,

“…berapa banyak orang yang mengerjakan qiyamul lail hanya mendapatkan bergadang dan rasa lelah saja dalam bangunnya."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Sumber: muhammadiyah.or.id

Tags

Rekomendasi

Terkini

X