Dirinya berasal dari keluarga yang berprofesi sebagai petani jagung di kampung halamannya. Diketahui dia baru saja menamatkan pendidikan program Diploma Pemasaran Digital, Komunikasi Digital dan Media/Multimedia di Perguruan Tinggi Intelijen Bisnis Australia.
Sebelumnya dia juga oernah menyelesaikan pendidikan Diploma Teknologi Informasi, Ilmu Komputer dan Inovasi Digital di Universitas UCSI di Malaysia.
Lahir dan besar di Lampung, Bima memilih untuk meninggalkan daerahnya itu untuk mengenyam pendidikan di Malaysia.
Sebelum menetap di Sydney, Bima terlebih dahulu tinggal di Malaysia untuk menyelesaikan pendidikan D-3.
Lulus, Bima pun hijrah ke negara Australia.Berbekal visa pelajar, Bima pun mencari cara untuk bertahan hidup di negara orang.
Berbagai pekerjaan pun dilakoni Bima demi bisa hidup dan berkuliah di negeri Kangguru tersebut.
Awalnya, Bima menjajal profesi sebagai pembersih rumah. Tak bertahan lama, Bima lalu pindah haluan menjadi tenaga bantuan di kafe, restoran, hingga IKEA.
Dari pekerjaan itu, Bima mengumpulkan uang untuk tempat tinggal dan makan sehari-hari.
Sembari bekerja, Bima tak lupa tujuan utamanya yakni berkuliah.
Saat tiba di Australia, Bima sebenarnya telah diterima di Western Sydney University.
Namun belakangan, Bima kembali mencoba mendaftar di kampus impiannya yakni Macquarie University.
Sambil terus bekerja, Bima kini tengah menunggu tahun ajaran pertamanya di Macquarie University.
Sembari menunggu waktunya melanjutkan pendidikan sarjana, Bima yang memang terobsesi pindah ke luar negeri mendadak membuat gempar satu Indonesia.
Kini, konten dan unggahannya semakin masiv dan terus mengkritisi. Beragam respon didapatnya. Ada yang memuji meskipun tak sedikit juga yang tak terima kritikannya.
