ICMI Sumsel, Ulama dan pihak Medis Sepakat Perangi LGBT

photo author
DNU
- Sabtu, 15 Juli 2023 | 15:57 WIB
ICMI Sumsel gelar diskusi bahas fenomena LGBT yang meresahkan. Hadirnkan narasumber  Prof Dr Muhammad Irfannudin dan Dr Nurkhalis, MA di Sekrtariat ICMI Sumsel di  Jalan Bidar, Kampus Palembang, Sabtu (15/7/2023) (nasir)
ICMI Sumsel gelar diskusi bahas fenomena LGBT yang meresahkan. Hadirnkan narasumber Prof Dr Muhammad Irfannudin dan Dr Nurkhalis, MA di Sekrtariat ICMI Sumsel di Jalan Bidar, Kampus Palembang, Sabtu (15/7/2023) (nasir)

Masalahnya, dalam kehidupan kemudian, ada yang berprilaku menyimpang ini, justru menjadi roll model, yang kemudian menjadi sesuatu yang memicu dan memotivasi lahirnya penyimpangan-penyimpangan seksual ini.

"Keimanan dan keyakinan agama, sebenarnya bisa menjadi benteng. Tidak mudah memang utuk mengobati ini. Tapi bisa," tambahnya,

Tinggal, masyarakat juga diharapkan tidak mengisolasi dan memusuhi mereka. "Karena kalau mereka tertekan dan ketemu dengan komunitas yang minoritas, mereka akan bisa lebih kuat. Merasa senasib dan saling melindungi," katanya.

Karennya, ke depan harus masuk ke dalam lingkungan mereka dan masuk secara pelan-pelan bisa menyadarkan mereka. Untuk itu, perlu melibatka berbagai stakeholder, sehingga bisa diharapkan mereka akan memiliki kesadaran.

Apalagi, dalam kehidupan nyata memang kemudian ada aktivis, penggiat HAM yang menganggap bahwa LGBT itu adalah harus dilindungi.

Yang jelas, fenomena LGBT ini, lanjutnya, bak gunung es. Sedikit di permukaan tetapi di dalamnya cukup banyak yang harus mendapat perhatian semua pihak.

Sementara itu, menurut Dr Nurkhalis, sebenarnya LGBT ini merupakan persoalan yang sudah cukup lama.

Lalu kemudian berkembang dan merebak.

"Ini masalah soaial yang tumbuh dan didukung media di era global. Yang memungkinkan mereka bisa lebih cepat tumbuh.

Harus disadari, bahwa mereka itu adalah kalangan yang menyalahi fitrah.

"Sungguh beruntunglah mereka yang bisa menjaga fitrahnya. Tidak menyimpang dan berpasang-pasangan yang dimaksud Allah, laki-laki dan wanita," paparnya.

MUI pusat juga sudah menolak kegiatan yang bakal digelar komuninas LGBT se-Asean.

"Itu sangat berbahaya kalau dibiarkan. Karenanya perlu ada pengobatan dan tindakan pencegahan. Jadi, bukan sebatas menolak dan memerangi keinginan mereka bertemu di Jakarta.

Perlu ada upaya komprehensif yang dilakukan berbagai pihak terkait. Misalnya kedokteran, ulama dan tokoh agama, serta pemerintah. "Sehingga LGBT benar-benar tidak mendapat tempat di tengah masyarakat," katanya.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X