Sejarah Sriwijaya FC: Dari Puncak Kejayaan hingga Tantangan dan Harapan Kebangkitan

photo author
DNU
- Rabu, 19 Juni 2024 | 16:26 WIB
Syahrial Oesman saat jaya-jayanya (Dok)
Syahrial Oesman saat jaya-jayanya (Dok)

 2013-2018: Perjuangan dan Kemunduran
Meskipun terus berjuang, Sriwijaya FC mulai menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait masalah finansial dan manajerial. Pergantian pelatih dan pemain yang cukup sering membuat stabilitas tim terganggu. Meskipun demikian, mereka tetap berusaha bersaing di Liga 1 dan turnamen lainnya.

2019: Degradasi ke Liga 2
Tahun 2019 menjadi titik nadir bagi Sriwijaya FC. Tim ini terdegradasi ke Liga 2, kasta kedua sepak bola Indonesia. Degradasi ini menjadi pukulan berat bagi klub yang sebelumnya dikenal dengan prestasi dan kejayaannya. Selama lima tahun berikutnya, Sriwijaya FC berjuang untuk kembali ke Liga 1, namun berbagai upaya tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan.

Harapan Baru: Kebangkitan dan Komitmen

 2024: Big Match Reuni Legenda Sriwijaya FC
Di tengah kekecewaan dan kesulitan, harapan untuk mengembalikan Sriwijaya FC ke tempat yang seharusnya tidak pernah padam. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh penting seperti Syahrial Oesman, Mawardi Yahya, dan Anita Noeringhati, menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangkitkan kembali kejayaan klub ini.

Pada tahun 2024, Syahrial Oesman, didukung oleh pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan, Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati (MATAHATI), menggelar acara "Big Match Reuni Legenda Sriwijaya FC". Pertandingan ini diadakan sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah dan prestasi klub, serta sebagai upaya untuk menyatukan kembali semangat dan dukungan bagi Sriwijaya FC.

"Pastinya semua rindu Sriwijaya FC," ungkap Syahrial Oesman, pendiri Sriwijaya FC sekaligus ketua pelaksana acara, saat konferensi pers di Palembang Golf Club (PGC) pada Selasa, 18 Juni 2024. Syahrial menegaskan bahwa Mawardi Yahya sangat berkomitmen untuk mengembalikan Sriwijaya FC ke puncak Liga 1.

"Ini adalah momen serius dan komitmen dari MATAHATI untuk memberikan bukti nyata, bukan sekadar janji. Banyak yang hanya bicara, tetapi kami ingin Sriwijaya FC kembali disegani," tegas Syahrial, yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sumsel periode 2003-2007. Ia mengaku sangat sedih melihat kondisi Sriwijaya FC saat ini dan bertekad untuk membuat tim ini bangkit kembali.

Pertandingan reuni ini akan menampilkan para bintang legendaris Sriwijaya FC dari era 2007 hingga 2012. Dari era 2007, hadir coach Rahmad Darmawan, Ferry Rotinsulu (juga bintang pada 2012), dan Keith Jerome Gumbs alias Kayamba. Pemain lainnya termasuk Ambrizal, Muhammad Nasuha, Wijay, Charis Yulianto, Toni Sucipto, Oktavianus, Benben Berlian, dan Cristian Worabay. Sementara dari era 2012, akan hadir coach Kashardi, Rifki Mokodompit, Budi "Si Piton" Sudarsono, Firman Utina, Siswanto, Tantan, Mahyadi Pangabean, Muhammad Ridwan, Supardi Nasir, Bobby Satria, Ahmad Juprianto, Ponaryo Astaman, Arif "Keceng" Suyono, dan Amirul Mukminin.

"Semua pemain sangat antusias, terlebih Kayamba yang akan datang langsung dari Australia," kata kiper legendaris Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu.

Sekjen Asprov PSSI Sumsel, Syahril Musa, memastikan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh untuk menyukseskan acara ini. "Kami akan mempersiapkan perangkat pertandingan secara profesional, termasuk wasit berstandar nasional," ujarnya. "Semua perangkat pertandingan akan disiapkan sesuai standar kompetisi resmi," tambahnya.

Perjalanan Panjang
Sriwijaya FC telah melalui perjalanan yang penuh liku. Dari puncak kejayaan dengan berbagai trofi bergengsi hingga masa-masa sulit di Liga 2, klub ini tetap menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Selatan. Dengan dukungan yang terus mengalir dan komitmen dari berbagai pihak, harapan untuk melihat Sriwijaya FC kembali meraih prestasi di Liga 1 masih sangat besar. Pertandingan reuni legenda bukan hanya ajang nostalgia, tetapi juga simbol harapan baru untuk masa depan yang lebih gemilang bagi Sriwijaya FC.

Sriwijaya FC adalah bukti bahwa semangat dan komitmen dari para pendukung serta tokoh-tokoh daerah dapat menjadi kekuatan besar dalam mengembalikan kejayaan sebuah tim sepak bola. Masa depan Sriwijaya FC kini berada di tangan mereka yang tidak pernah berhenti bermimpi dan berjuang demi kebanggaan Sumatera Selatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X