Selamat Datang Lionel Messi, Kehadiranmu Ditunggu

photo author
- Senin, 29 Mei 2023 | 06:14 WIB
Argentina pernah berjumpa dengan Nigeria pada Final Piala Dunia U-20 Belanda 2005.  Saat itu, Argentina menang 2-1 dan kedua gol diborong Lionel Messi . (Twitter@Albiceleste)
Argentina pernah berjumpa dengan Nigeria pada Final Piala Dunia U-20 Belanda 2005. Saat itu, Argentina menang 2-1 dan kedua gol diborong Lionel Messi . (Twitter@Albiceleste)


Bukan Pertama

Messi yang berjuluk La Pulga atau “Si Kutu” karena ukuran tubuhnya yang lebih mungil dari pesepak bola lainnya, bukanlah superstar sepak bola pertama yang merumput di Senayan.

Karena kita sudah pernah kedatangan sejumlah legenda lapangan hijau berkelas dunia. Sebut saja legenda Belanda, Johan Cruyff, Ronald Koeman, dan Ruud Gullit, serta mantan gelandang timnas Inggris, David Beckham hingga Cristiano Ronaldo.

Mahabintang Argentina, Diego Armando Maradona juga pernah ke Indonesia pada 2013. Jauh sebelumnya ada Pele yang pernah merasakan histeria penonton Indonesia pada 21 Juni 1972.

Hanya saja, mereka kala itu datang bersama klub dan tidak untuk membela timnasnya. Cruyff merumput di Senayan ketika membela Washington Diplomats, 24 November 1980. Koeman dan Gullit kala berseragam PSV Eindhoven, berduel melawan Persib di Bandung, 11 Juni 1987.

Bahkan Pele datang bersama klub Santos FC setelah dua tahun sebelumnya sukses membawa Brasil untuk ketiga kali merebut juara Piala Dunia 1970. Maradona pun ke Jakarta untuk memberi pelatihan sepak bola bagi anak-anak Indonesia.

Kehadiran Argentina sebagai juara dunia tiga kali di Senayan, 19 Juni 2023 bukan saja menjadi kado spesial bagi timnas dan pendukung sepak bola di tanah air. "Apalagi pendukung Argentina dan Messi banyak di Indonesia. Jadi saya yakin, penonton akan banyak hadir di stadion, tak hanya untuk melihat para bintang Argentina, mereka tentu juga rindu menonton timnas main di kandang," kata Erick.

Lebih dari itu, kehadiran Messi dan kawan-kawan merupakan kesempatan emas untuk skuad Garuda mempelajari permainan teknik tinggi yang bakal diperagakan langsung oleh anak-anak asuh Scaloni, sesuatu yang teramat mahal untuk dilewatkan. Karena itu, Erick berharap, semua pemain, termasuk pelatih harus memanfaatkan momen langka ini untuk meningkatkan kemampuan, mental, dan strategi bertanding melawan tim dengan nama besar.


Kilas Balik

Indonesia pernah dua kali berjumpa Argentina kendati dalam laga kelompok umur. Penggemar sepak bola di tanah air tentu belum lupa dengan pelajaran serupa yang pernah diberikan Maradona bersama skuad Tango ketika menghadapi Indonesia saat Kejuaraan Dunia Pemuda (FIFA World Youth) 1979 di Saitama, Jepang. Pada kejuaraan yang menjadi cikal bakal Piala Dunia U-20 itu, Indonesia berada satu grup dengan tim muda Tango yang ikut memboyong Maradona.

Selain Argentina, di Grup B itu ikut bercokol Polandia dan Yugoslavia. Saat itu, di fase grup skuad Garuda Muda tak berkutik ditekuk 0-5 oleh Maradona dkk. Maradona pernah mengunggah ulang tiga foto dan cerita kenangannya itu pada akunnya di Instagram, 27 Agustus 2020. Ia menyebut, timnya dapat menjebol jala Indonesia sebanyak lima gol dalam 15 menit, dua di antaranya dihasilkan olehnya.

Pada akhirnya Argentina keluar sebagai juara dan Maradona menjadi pemain terbaik pada debutnya di tingkat dunia. Gelar juara dunia di Jepang sekaligus menjadi obat bagi Maradona setelah setahun sebelumnya bintang Argentinos Juniors ini tak terpilih masuk ke dalam skuad timnas senior negaranya saat Piala Dunia 1978 digelar di Argentina. Tuan rumah saat itu sukses memboyong trofi Jules Rimet untuk pertama kalinya.

Pertemuan berikutnya terjadi pada Oktober 2007 saat timnas U-23 yang diasuh Ivan Kolev bertandang ke Stadion Jose Luis Meisner, Quilmes untuk menjajal timnas Argentina U-20. Saat itu, anak-anak asuh Kolev mampu menahan imbang tuan rumah dengan skor 1-1. Sayangnya, timnas U-23 yang disiapkan untuk SEA Games 2007 belum mampu membawa sekeping medali karena lebih dulu tersingkir di fase grup.

Kini, SUGBK siap menyambut kedatangan Messi dkk untuk berduel melawan timnas Garuda. Rumput hijau zeon zoysia pun sudah selesai menjalani proses pitch stitching atau penjahitan lapangan memakai mesin khusus jahit rumput yang didatangkan dari Inggris. Tak hanya penggemar sepak bola saja yang bersiap menunggu laga bersejarah nanti.

Aneka rasa pun telah menjalari segenap raga para pemain timnas. "Aku ingin sekali tampil membela Garuda melawan juara dunia 2022. Ini akan menjadi pertandingan luar biasa dan kami siap menunggu Argentina," kata Sandy Walsh seperti dikutip dari akun miliknya di Instagram. Selamat merumput di Senayan, La Albieceleste!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang ( Ketik Pos )

Sumber: Indonesia.go id

Tags

Rekomendasi

Terkini

X