Dr. Arif Ardiansyah
Mengintegrasikan karya sastra dalam Kurikulum Merdeka membuka kesempatan baru untuk guru serta siswa buat menjadikan pendidikan lebih dinamis serta bermakna. Kurikulum Merdeka, yang menekankan fleksibilitas serta kreativitas, membolehkan para pendidik buat memilah serta menggunakan bermacam karya sastra baik klasik ataupun kontemporer selaku perlengkapan buat meningkatkan keahlian berpikir kritis, imajinasi, serta empati siswa. Lewat pendekatan interdisipliner serta pendidikan berbasis proyek, siswa tidak cuma hendak memahami macam karya sastra dari bermacam era serta budaya, namun pula sanggup mengaplikasikan nilai- nilai yang tercantum dalam karya tersebut ke dalam kehidupan tiap hari. Ini merupakan langkah strategis buat membentuk generasi yang tidak cuma pintar secara intelektual, namun pula kaya secara emosional serta sosial.
Dalam halaman Kemendikbud. go. id disebutkan kalau Program“ Sastra Masuk Kurikulum” ialah turunan dari program Episode Merdeka Belajar 15: Kurikulum Merdeka serta Platform Merdeka Mengajar. Program ini dirancang buat memperkenalkan siswa pada bermacam- macam karya sastra dari bermacam budaya serta periode waktu.
Kurikulum Merdeka ialah suatu inisiatif pembelajaran di Indonesia yang membagikan kebebasan lebih kepada sekolah serta guru dalam merancang pendidikan yang cocok dengan kebutuhan siswa. Dalam konteks karya sastra, Kurikulum Merdeka membagikan kesempatan besar buat mengeksplorasi bermacam berbagai karya sastra, baik klasik ataupun kontemporer, buat memperkaya pengalaman belajar siswa. Berikut ini merupakan uraian mendalam menimpa gimana karya sastra bisa masuk serta diintegrasikan dalam Kurikulum Merdeka.
Tujuan utama dari Kurikulum Merdeka merupakan buat menghasilkan area belajar yang lebih dinamis serta cocok dengan kebutuhan dan atensi siswa, sehingga mereka bisa meningkatkan kemampuan diri secara maksimal.
Laman tersebut menjelaskan bahwa program ini penting untuk meningkatkan minat membaca, mengembangkan empati, serta mengasah kreativitas dan nalar kritis murid. Melalui sastra, kita memasuki dunia di mana imajinasi menjadi nyata. Cerita menakjubkan, puisi indah, dan drama memukau menjadi jendela ke dalam kekayaan kreativitas manusia, mengajarkan bahwa tidak ada batasan untuk apa yang dapat kita ciptakan.
Sastra membawa kita ke dalam pikiran dan perasaan karakternya, membuka mata kita terhadap beragam dan kompleksnya pengalaman manusia. Dengan memahami sastra, kita lebih mendalami diri kita dan dunia di sekitar.
Sastra bukan hanya tentang membaca cerita, tetapi juga tentang menganalisis dan menafsirkan pesan tersembunyi di balik kata-kata. Ini membangun keterampilan berpikir kritis yang penting dalam menganalisis teks, menyebarkan argumen, dan mengemukakan pendapat.
Sastra juga memperkenalkan dan membantu memahami sejarah dan budaya bangsa Indonesia serta memberikan gambaran tentang karakter dan identitas manusia Indonesia. Ini membangun kesadaran berbangsa dan berbudaya Indonesia yang merdeka, serta menumbuhkan karakter Profil Pelajar Pancasila.
Apa yang Bisa Dilakukan
Dengan Kurikulum Merdeka, guru dapat mengaitkan pembelajaran sastra dengan mata pelajaran lain seperti sejarah dan ilmu sosial untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam.
Selain itu, siswa dapat bekerja sama dalam proyek yang menggabungkan sastra dengan seni visual, drama, atau musik, sehingga memperkaya pengalaman belajar mereka melalui pendekatan yang lebih holistik dan kreatif. Peserta didik dapat diberikan proyek untuk menganalisis karya sastra tertentu, mengidentifikasi tema-tema utama, karakter, dan plot, serta menulis esai kritis. Ini melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis.
Siswa bisa membuat adaptasi karya sastra dalam bentuk drama, film pendek, atau cerita bergambar. Ini tidak hanya mengembangkan kreativitas tetapi juga kemampuan kolaborasi dan komunikasi.
Yang lebih penting adalah dengan masuknya sejumlah karya sastra kesekolah maka dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis mereka. Membaca karya sastra yang beragam dapat memperkaya kosakata dan pemahaman bahasa. Siswa didorong untuk berdiskusi tentang karya sastra yang mereka baca dan mempresentasikan pendapat mereka. Ini membantu meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum dan argumentasi.
Membaca dan mempelajari karya sastra dapat merangsang imajinasi siswa dan mendorong mereka untuk berpikir kreatif. Ini adalah keterampilan penting yang akan bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan.
Yang lebih penting adalah dengan mempelajari karya-karya ini, siswa dapat mengembangkan empati dan pemahaman yang lebih baik terhadap orang lain dan berbagai situasi sosial. Banyak karya sastra yang mengandung nilai-nilai moral dan pelajaran hidup. Melalui karakter dan cerita yang dihadirkan dalam sastra, siswa dapat belajar tentang etika, integritas, dan nilai-nilai positif lainnya.
Tantangan dan Solusi dalam Implementasi
Pemerintah dan sekolah harus bekerja sama dengan penerbit dan perpustakaan untuk memastikan bahwa siswa memiliki akses yang memadai terhadap berbagai karya sastra. Ini penting karena sastra merupakan salah satu bentuk seni yang memiliki nilai edukatif dan edukasi yang tinggi. Dengan memiliki akses yang memadai terhadap sastra, siswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan beragam, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami dan menganalisis berbagai pesan yang terkandung dalam karya sastra.
Untuk mencapai hal ini, guru juga perlu mendapatkan pelatihan dan dukungan yang memadai untuk mengajar sastra dengan pendekatan yang interaktif dan menarik. Workshop dan program pengembangan profesional adalah solusi yang efektif untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar sastra. Dengan demikian, guru dapat menumbuhkan minat dan apresiasi siswa terhadap sastra, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami dan menikmati karya sastra.
Selain itu, guru juga dapat memilih karya sastra yang sesuai dengan minat dan usia siswa, serta menggunakan metode pengajaran yang menarik seperti diskusi kelompok, permainan peran, dan teknologi interaktif. Hal ini akan membuat pembelajaran sastra menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa, sehingga mereka dapat lebih mudah memahami dan mengapresiasi karya sastra yang dipelajari.
Dengan bekerja sama antara pemerintah, sekolah, penerbit, dan perpustakaan serta memberikan dukungan yang memadai bagi guru, diharapkan siswa dapat memiliki akses yang memadai terhadap berbagai karya sastra serta dapat meningkatkan apresiasi dan pemahaman mereka terhadap sastra. Hal ini akan berdampak positif pada perkembangan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam bidang sastra dan seni secara keseluruhan.
*Dosen, Penikmat masalah Sosial, Budaya, Pendidikan, dan Politik