Di sisi selatan berdiri Masjid Al Munawaroh Desa Beringin, asal mula keberadaan masjid tersebut dari masjid lama yang konon kabarnya didirikan oleh Kyai Dullamat, keturunan Kyai Marogan atau Muara Ogan. Kemudian pada tahun 1996, masjid lama ikut retak imbas dari gempa bumi Liwa, atas kemauan masyarakat bangunan masjid lama dirubuhkan diganti bangunan baru, dibawah tanggung jawab Panitia Pembangunan, yaitu: Bp. Fahrurozi (alm) sebagai Ketua, Bp. Maryon, sebagai sekretarsi dan Bp. Cek Uding (alm), sebagai Bendahara serta Pembantu Umum Bp. Dorpani (alm) dan Bp Abu Nihar (alm).
Ada sekilas kisah waktu gotong royong mendirikan masjid, di pinggiran sungai di belakang masjid tumbuh pohon berbuah lebat, namun rasanya asam karenanya masyarakat enggan makannya. Tapi kata Kyai Dullamat, silakan ambil buahnya untuk dimakan sepuasnya, rasanya manis dengan syarat jangan bawa pulang ke rumah, antara yakin dan tidak akhirnya masyarakat mencoba mencicipi buah tersebut.
Ternyata rasanya memang manis, itu salah satu bukti kesaktian Kyai Dullamat. Akhirnya masyarakat mengambil buah sebanyaknya sampai bawa pulang ke rumah.
Apa yang terjadi, ternyata buah tersebut tadinya rasa manis, berubah sangat asam. Memang manusia napsunya lebih besar, serakah, hhh…
Bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Beringin, dipengaruhi oleh bahasa Melayu, makanya lebih mudah berbahasa Indonesia, ada perubahan hurup akhir kata dari “A” jadi “E”, contoh: Kemana jadi Kemane, Mengapa jadi Ngape.
Dizaman pendudukan Belanda pernah jadi persinggahan Belanda, karena itu ada juga pengaruh bahasa Belanda, contoh: Spoor, Mentelot.
Di era Pembangunan tahun 1984, Pemerintah menunjuk Desa Beringin menjadi ibu kota Kecamatan Rambang Lubai, kemudian pemekaran menjadi ibu kota Kecamatan Lubai dan akhirnya pemekaran menjadi ibu kota Kecamatan Lubai Induk dengan wilayah kerja sebanyak 10 desa, yaitu: Desa Suka Merindu, Desa Air asam, Desa Beringin, Desa Kota baru, Desa Pagar Gunung, Desa Jiwa Baru, Desa Gunung Raja, Desa Tanjung Kemala, Desa Menanti dan Desa Aur, pada tahun 2024 jumlah penduduk sebanyak 25.588 jiwa.
Mitos atau Fakta:
Sampai tahun 70 - 80an di sepanjang pinggiran jalan raya atau bakal banyak tumbuh batang sawe tue besak sampai ke kampung-kampung, tapi kini batang sawe itu lah habes punah, benahde itu pertande di Beringin dek banyak lagi jeme ye berumur lanjut sampai 80 tahunan lebih.