3. Nutrisi
Meski nutrisi hanya berpengaruh 20 sampai 40 persen dalam pertumbuhan, tetapi nutrisi masih memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan anak. Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup nutrisi yang baik mungkin tidak tumbuh setinggi anak-anak dengan nutrisi yang cukup.
Karena itu, para pakar merekomendasikan agar anak-anak dan remaja perlu mengonsumsi makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang, serta memperbanyak asupan buah dan sayuran. Hal ini dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan semua vitamin dan mineral yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang.
4. Akses makanan sehat
Akses makanan sehat sangat penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak. Sayangnya tidak semua keluarga dapat mengakses makanan sehat dengan mudah. Alhasil, kondisi ini berisiko menyebabkan anak bertubuh pendek. Di negara Indonesia masih banyak keluarga yang tidak mampu mengakses makanan sehat karena keterbatasan ekonomi. Jika disangkut pautkan pada stunting, faktor ini juga menjadi penyebab mengapa banyaknya kasus anak stunting di Indonesia.
5. Gangguan bawaan
Beberapa kondisi yang ada saat lahir dapat menentukan tinggi badan seseorang. Misalnya, achondroplasia (dwarfisme) atau penyakit kerdil. Kondisi ini merupakan kelainan pertumbuhan tulang langka yang diturunkan dalam keluarga.
Kelainan bawaan lainnya yang bisa menyebabkan perawakan pendek dikenal dengan sindrom Turner. Kondisi langka ini menyebabkan keterlambatan anak dalam masa pubertas. Tidak seperti dwarfisme, sindrom Turner tidak diturunkan dalam keluarga.
Itulah beberapa faktor dan penyebab seseorang bertubuh pendek. Kalo kamu mau berkonsultasi mengenai pertumbuhan dan masalah kesehatan lainnya, jangan ragu untuk segera tanyakan pada dokter lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc untuk akses kesehatan yang lebih mudah dan cepat.Halodoc (***)dr Rizal Fadli