opini-tajuk

Sedia Payung Sebelum Hujan Oleh: Aulia Nisrina Nabila

DNU
Senin, 13 Februari 2023 | 21:43 WIB

Indonesia adalah negara yang berada di wilayah tropis yang mengakibatkan Indonesia hanya mengalami dua musim di sepanjang tahun yakni musim hujan dan musim kemarau. Pada tulisan kali ini akan membahas tentang musim kemarau. Musim kemarau di Indonesia terjadi ketika curah hujan di sebagian besar wilayah mengalami penurunan yang menyebabkan terjadinya kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia.

Pada tahun 2023 ini BMKG (Badan el ninoMeteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) telah memprediksi bahwa Indonesia akan mengalami El Nino, fenomena ini menyebabkan kemarau panjang yang akan dimulai pada bulan Mei. Seperti yang dikutip dari Radar Jogja Post, koordinator bidang analisis variabilitas iklim BMKG Supari mengatakan, "Tahun depan diprediksi tidak basah, kenapa? pertama dari statistik selama 70 tahun terakhir belum pernah terjadi La Nina 4 tahun berturut-turut, maksimal 3 tahun. Tahun ini sudah jadi tahun ketiga sehingga peluangnya kecil terjadi La Nina tahun depan." Jelasnya ditemui dalam seminar konservasi lahan gambut dan mangrove di Hotel Kimaya by Haris Jogjakarta, Selasa (13/12/2022).

Tentunya kita tidak boleh santai saja dalam menghadapi musim kemarau yang akan datang ini. Berbagai upaya harus dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat agar Indonesia bisa siap bertemu musim kemarau. Dari sisi pemerintah haruslah memiliki strategi, seperti tahun kemarin ketika BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menurunkan 55 unit helikopter water bombing yang cukup berhasil dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan akibat musim kemarau. Cara itu bisa digunakan kembali oleh pemerintah, karena selain bisa menurunkan kasus kebakaran hutan juga dapat membuat cuaca lebih sejuk dan tanah-tanah tidak terlalu mengering.

Pemerintah juga dapat melakukan langkah mitigasi seperti penggunaan varietas yang tahan kekeringan dan normalisasi saluran atau penampungan air/embung. Lalu pemerintah dapat mendorong budidaya sesuai iklim setempat dan melakukan monitoring evaluasi kekeringan serta memperhatikan akses informasi perkiraan iklim dari BMKG.

Dari segi masyarakat dalam upaya menghadapi kemarau dapat kita lakukan secara mandiri. Diantaranya yang paling utama adalah berhemat dalam penggunaan air, kita harus bijak menggunakan air karena seperti yang kita tahu boros itu tidak baik dalam hal apapun. Lalu masyarakat dapat menyiapkan sendiri tandon air tambahan di rumah sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu air pipa rumah mati. Selanjutnya kita harus banyak minum air dan mengkonsumsi vitamin, karena suhu di musim kemarau lebih tinggi dan lebih panas yang dapat menyebabkan tubuh kelelahan hingga mengalami dehidrasi.

Dengan bahu-membahu antara masyarakat dan pemerintah, Indonesia pasti akan bisa menghadapi segala permasalahan di musim kemarau nanti. Yang mana diharapkan Indonesia tidak mengalami krisis dan dapat secara perlahan mengembangkan diri menjadi negara yang lebih baik lagi kedepannya.

Tags

Terkini

Media: Arsitek Realitas di Era Digital

Rabu, 26 November 2025 | 08:12 WIB

Menjaga Wibawa Pendidikan dari Kriminalisasi Pendidik

Jumat, 24 Oktober 2025 | 14:09 WIB

Pelangi Beringin Lubai II: SIMBOLIS HUBUNGAN KEKERABATAN

Selasa, 23 September 2025 | 07:02 WIB

Pelangi Beringin Lubai dalam Kenangan I: Budaya Ngule

Senin, 22 September 2025 | 19:12 WIB

Rusuh: Rakyat Selalu Dipersalahkan, Kenapa?

Jumat, 5 September 2025 | 17:48 WIB

BEDAH ALA KRITIKUS SASTRA

Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:28 WIB

BENDERA PUTIH TLAH DIKIBARKAN

Senin, 25 Agustus 2025 | 16:11 WIB