Beberapa hasil pra survei memperilihatkan bahwa popularitas kandidat petahana cenderung lebih tinggi dari pada pesaingnya yang menantang.
Keuntungan ketiga, secara phisikologis, kontestasi Pemilu dengan tahapan Pileg, Pilpres dan Pilkada, akan menghsilkan kejenuhan yang dapat menurunkan
tingkat emosional pemilih.
Tingginya tingkat kejenuhan ini akan menurunkan partisipasi masyarakat pada Pilkada serentak 2024 seperti terjadi pada Pemilu 2019. ***
H.M. Albahori, M.Ikom ialah Politikus dan Praktisi Komunikasi Politik
artikel ini sudah tayang di orbitindonesia.com dengan judul: Kandidat Petahana pada Pilkada Serentak 2024 Lebih Diuntungkan Dibanding Penantangnya