Hal ini dapat menyebabkan kemacetan dan hilangnya kontrol kendaraan.
Dengan ABS, ban tetap berputar dan traksi tetap terjaga, mengurangi risiko kemacetan dan hilangnya kendali.
4. Pemeliharaan Stabilitas Kendaraan: ABS membantu menjaga stabilitas kendaraan selama pengereman.
Dalam situasi darurat, pengemudi sering kali cenderung mengerem terlalu keras atau terlalu lama, yang dapat menyebabkan hilangnya stabilitas.
ABS membantu menjaga keseimbangan kendaraan dengan mengontrol tekanan rem pada setiap roda.
Sumber ABS umumnya menggunakan beberapa komponen, termasuk sensor roda, pompa hidraulik, unit kontrol elektronik (ECU), dan katup pengereman.
Semua komponen ini bekerja bersama untuk mencapai pengereman yang optimal dan menghindari terjadinya penguncian roda.
Sensor roda akan terus memonitor kecepatan putaran roda secara individu.
Jika ada perbedaan yang signifikan antara kecepatan putaran roda, ABS akan merespons dengan mengatur tekanan rem pada setiap roda secara independen.
Unit kontrol elektronik (ECU) merupakan otak dari sistem ABS. ECU menerima informasi dari sensor roda dan memproses data tersebut untuk mengambil keputusan yang tepat dalam mengontrol tekanan rem.
ECU akan mengirimkan sinyal ke pompa hidraulik untuk menyesuaikan tekanan rem pada roda yang mengalami kemungkinan terjadinya penguncian.
Pompa hidraulik berfungsi untuk mengatur tekanan hidrolik pada sistem rem.
Ketika sensor roda mendeteksi terjadinya penguncian roda, pompa hidraulik akan mengurangi tekanan rem secara periodik untuk memungkinkan roda berputar kembali.
Tekanan rem kemudian akan ditingkatkan kembali sehingga kendaraan tetap dapat diberhentikan dengan aman dan efektif.
Katup pengereman berperan dalam mengarahkan aliran fluida hidrolik menuju rem-roda yang membutuhkan tekanan yang lebih rendah.
Artikel Terkait
Tips untuk Merawat Interior Mobil Anda: Menjaga Kebersihan dan Kenyamanan